Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Kasus Mutilasi di Sleman Disebut Psikolog Kejahatan yang Berantakan, Dunia Pinjol itu Menyeramkan

Dikejar harus melunasi pinjaman online (pinjol) menjadi motif kasus mutilasi di Sleman, Senin (20/3/2023)

Editor: muslimah
Kolase Tribunjateng
Fakta-fakta Pembunuhan Wanita Disertai Mutilasi Jadi 62 Bagian di Wisma Kaliurang 

Koentjoro lantas menyebut satu kasus mutilasi yang disebabkan oleh dendam, yakni kasus Sri Rumiyati di tahun 2008.

Kala itu, kasus mutilasi yang dilakukan Sri Rumiyati terhadap suaminya, Hendra, terjadi pada tahun 2008.

Sri membunuh Hendra dengan memukul kepalanya dengan batu lantaran ia sering diperlakukan secara kasar.

Jasad Hendra kemudian dimutilasi dan dibawa ke Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Sri meletakkan potongan tubuh yang dikemas dalam beberapa kantong plastik itu ke bus Mayasari Bakti, bus antarkota dan taksi.

“Yang saya khawatirkan, ketika korban dimutilasi itu adalah ekspresi kejiwaan pelaku. Dia dendam dengan perempuan itu. Dalam kasus Sri Rumiyati, dia dendam dengan suaminya, dia marah,” bebernya.

Kasus mutilasi di Sleman ini, kata Koentjoro merupakan kasus yang berantakan dan tidak selesai, meski sebenarnya tidak ada kejahatan yang sempurna.

“Pelakunya itu bodoh. Dia mau memotong tubuh itu tujuannya untuk menghilangkan jejak, tapi dia meninggalkan KTP kepada penjaga losmen. Kemudian, dia mutilasi di WC, tapi pasti bau anyirnya masih kecium,” terangnya.

Bahkan, ketika pelaku sudah siap dengan tas besar untuk membawa tulang-tulang korban, kata Koentjoro, itu tetap tidak bisa menyembunyikan bahwa dia sudah membunuh orang.

“Makanya dia sempat pergi makan di warung itu, tapi tetap saja dia bingung kan. Kalau sudah begini, njur piye? Pasti ada jejak jejak lain dari pelaku itu makanya mudah tertangkap,” tukasnya. (Tribun Jogja)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved