Berita Semarang
Wilayah Padat di Semarang Jadi Rebutan Parpol, Pria Ini Ungkap Harga 1 Suara, Ibu PKK juga Disasar
Akselerasi politik terus dilakukan oleh sejumlah partai politik (parpol) yang lolos tahapan verifikasi faktual pemilu
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
"Awalnya mereka tanya berapa tarif untuk satu orang, saya juga bingung jawabnya. Namun mereka bilang beberapa tahun lalu Rp 50 ribu untuk satu orang jika memilih celeg DPR Provinsi Jateng. Saya tanya ke beberapa warga minta lebih jadi Rp 100 ribu dan perwakilan parpol tersebut bilang masih akan dihitung," terangnya.
S mengaku sampai sekarang belum ada kejelasan terkait biaya yang akan diberikan oleh parpol tersebut.
Selain biaya, ia mengatakan tidak ada kejelasan mengenai posisinya yang awalnya ditawari menjadi koordinator untuk mengumpulkan saksi hingga mendulang suara.
"Kalau saya santai saja dan tidak terlalu mengejar. Saya hanya menyampaikan ke warga. Tidak jadi koordinator juga tidak apa-apa," paparnya.
Hal yang mengejutkan adalah beberapa parpol juga mendatangi perkampungan tempat ia tinggal.
Bahkan rekan-rekannya juga didatangi oleh perwakilan parpol dan dijanjikan hal serupa.
"Mungkin tempat saya tinggal potensial karena warganya banyak. Jadi parpol seperti berebut untuk bisa masuk ke kampung saya," imbuhnya.
Usaha salah satu parpol untuk mendapatkan dukungan masyarakat juga dirasakan oleh Wati (39) warga Kota Semarang lainnya.
Bahkan Wati bercerita, salah satu caleg sampai mengumpulkan ibu-ibu PKK agar mendapatkan dukungan.
Ie mangaku tak tahu menahu aturan mengenai pemilu, namun fakta yang ia alami seorang caleg sampai masuk ke kelompok ibu-ibu di kampungnya.
"Beberapa hari lalu ada caleg yang datang, ia sengaja mengumpulkan ibu-ibu PKK untuk mendukungnya," katanya.
Bahkan usai mengumpulkan anggota PKK, grup WhatsApp juga dibuat oleh salah satu warga Yang mendukung caleg tersebut.
Namun karena ibu-ibu di kampungnya tak kenal dengan caleg tersebut, beberapa keluar dari grup.
"Caleg itu juga mengutarakan niatnya dan memberi janji. Tapi dia bilang dukungan tersebut adalah gerakan sosial. Mungkin hal tersebut yang membuat ibu-ibu keluar dari grup karena tidak ada tindakan yang nyata hanya janji-janji saja," tutur Wati. (*)
Daftar 11 ATM Rp 10 Ribu dan Rp 20 Ribu di Semarang Jawa Tengah, Tanpa Antri! |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Selasa 19 Agustus 2025: Hujan Petir di Tembalang |
![]() |
---|
Mahkota Wedding Fair 2025 Sajikan Konsultasi Gratis hingga Promo Menarik untuk Calon Pengantin |
![]() |
---|
Investasi Pusat Perbelanjaan di Kota Semarang Menggeliat, Mal Terus Lakukan Ekspansi |
![]() |
---|
Jaksa Pantau Penggunaan Dana Bantuan Operasional RT Semarang : Potensi Bermasalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.