Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2023

Mengenal Tradisi Mapak Siji Ramadan di Kudus, Gandeng UMKM Lokal

Tradisi yang dikenal dengan sebutan Mapak Tanggal Siji Ramadan berlangsung meriah di halaman Masjid Darussalam Jetak Kudus.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
PENGURUS MASJID DARUSSALAM KUDUS
POTRET warga memperingati tradisi Mapak Siji Ramadan di Masjid Darussalam, Dukuh Jetak, Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, belum lama ini. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Manajemen Masjid Darussalam, Dukuh Jetak, Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus memiliki tradisi khusus di awal Ramadan

Tradisi tersebut dikenal dengan sebutan Mapak Tanggal Siji Ramadan, yang biasa diperingati setiap tahunnya.

Tradisi ini mengenalkan budaya kearifan lokal dengan ragam kegiatan Islami.

Seperti contoh lomba tongtek oleh remaja masjid, bazar murah, hingga wisata kuliner. 

Pembina Takmir Masjid Darussalam Kudus, Ali Ihsan mengatakan, tradisi ini sudah diperingati turun temurun.

Masyarakat sekitar biasa menyebutnya Masjidan. 

Baca juga: Ketiban Untung di Bulan Ramadan, Pedagang Kurma di Pasar Tiban Kudus Mampu Menjual 50 Kg Per Hari

Baca juga: Gara-gara Warung Esek-esek, Warung Nasi Umi di Jati Kudus Ikut Dibongkar Aparat Gabungan

Dia menyebut, tradisi ini merupakan miniatur tradisi Dandangan.

Dimeriahkan dengan beragam perlombaan, hingga bazar murah dengan menggandeng UMKM lokal. 

"Tahun ini Alhamdulillah bisa menggelar kembali tradisi Masjidan Mapak Siji Ramadan secara meriah."

"Antusias masyarakat juga tinggi, sehingga tradisi turun-temurun ini masih tetap lestari dan terjaga baik," terangnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (28/3/2023).

Dia menyebut, nguri-uri budaya sebuah tradisi merupakan wujud realisasi rasa syukur atas datangnya Ramadan.

Pihaknya memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM lokal untuk berdagang menjajakan jajanan tradisional masing-masing.

Ali berharap, tradisi semacam ini akan terus terjaga secara baik oleh para remaja sebagai generasi penerus bangsa.

Sehingga warisan budaya daerah tidak terlekang oleh waktu.

"Nguri-nguri tradisi ini juga dalam rangka memakmurkan masjid sekaligus menjaga warisan tradisi para tokoh pendahulu."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved