Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pembunuhan Dokter Mawar di Nabire Papua Terungkap Lewat Sisa Air Liur

Mawartih Susanti, dokter paru yang bertugas di RSUD Nabire, Papua Tengah, tewas secara misterius.

TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Kolase foto foto almarhumah dr Mawartih Susanty dan ayah dr Mawartih Susanty, Luter Toding Palamba, menyampaikan sepatah kata di rumah duka, Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (13/3/2023) siang. 

TRIBUNJATENG.COM - Mawartih Susanti, dokter paru yang bertugas di RSUD Nabire, Papua Tengah, tewas secara misterius.

Setelah 20 hari, pelaku pembunuhan dan penyebab kematian korban akhirnya terungkap.

Dokter Mawar ternyata dibunuh oleh petugas kebersihan.

Baca juga: Fakta-Fakta Pembunuhan Dokter Mawar oleh Petugas Cleaning Service di Nabire Papua

Jajaran kepolisian menangkap pelaku setelah memeriksa sisa air liur di tubuh korban.

Kepolisian sebelumnya telah menerapkan serangkaian Scientific Crime Investigation untuk mengungkap kasus kematian Dokter Mawar di Nabire tersebut.

Bolak-balik periksa saksi dan penelitian petunjuk serta beberapa bukti secara detail, kasus ini akhirnya terungkap.

Total ada 68 saksi yang telah dipanggil, 23 saksi di antaranya dimintai keterangan secara detail untuk menemukan petunjuk pelaku dan motif.

Dokter Mawartih Susanty, Sp.P., meninggal dunia di rumah dinasnya di daerah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023).
Dokter Mawartih Susanty, Sp.P., meninggal dunia di rumah dinasnya di daerah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023). (Dokumentasi PB IDI)

Petunjuk air liur di tubuh korban

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D.Fakhiri mengatakan, penanaganan kasus ini dilakukan dengan kehati-hatian.

"Kami kembangkan dengan menggunakan Scientific Crime Investigation dilakukan dengan penuh kehati-hatian," katanya, Rabu (29/3/2023), laporan kompas.com dikutip Tribun Jogja.

 
Disebutkan bahwa polisi menangkap tersangka setelah memeriksa sisa air liur di tubuh korban.

Kemudian polisi memanggil ulang para saksi yang diduga terlibat dalam kasus itu, hingga akhirnya menjurus ke KW yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Penyidik juga menemukan ponsel yang disembunyikan oleh tersangka di salah satu ruang di RSUD Nabire.

Motif pelaku

Fakhiri mengatakan, Dokter Mawar dibunuh oleh seorang petugas kebersihan RSUD Nabire berinisial KW.

Kepada polisi, KW mengaku sakit hati.

"Dari hasil pemeriksaan, KW mengaku bila dirinya yang melakukan pembunuhan karena sakit hati akibat honor Covid-19 dipotong," ungkap Fakhiri, Rabu (28/3/2023), seperti dilansir dari Antara.

Dokter yang bertugas di RSUD Nabire tersebut ternyata dibunuh oleh seorang petugas kebersihan yang merasa sakit hati karena pemotongan honor Covid-19.

Kronologi

Jenazah dokter Mawar ditemukan di rumah dinasnya, perumahan dokter, Kelurahan Sriwini, Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023) malam.

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya saat itu menjelaskan ada dugaan bahwa korban meninggal karena hal yang tak wajar.

Menurutnya, jenazah Mawar pertama kali ditemukan oleh seorang saksi yang hendak menjemput korban ke tempat praktik.

Namun saat tiba di rumah dinas korban, tak ada respons sehingga saksi memaksa masuk dengan membobol jendela.

Ternyata dokter Mawar sudah ditemukan tergeletak tak bernyawa.

“Berdasarkan informasi dari saksi 1 (M) terakhir korban (dr. M) terakhir diantar ke rumah pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 sekitar pukul 20. 0 WIT selesai praktik,” kata Kapolres Nabire, Senin (13/3/2023) malam.

Autopsi dan olah TKP

Polisi yang mendapatkan laporan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengotopsi jenazah korban.

"Sudah empat kali kita lakukan olah TKP sejak ditemukannya jenazah, mulai dari titik ditemukannya jenazah hingga radius 50 meter," katanya.

Sedangkan otopsi dilakukan di RS Bhayangkara Sulawesi Selatan.

Polisi juga memeriksa sejumlah saksi.

"Ada 23 saksi yang telah dimintai keterangan, sudah ada beberapa bukti petunjuk untuk kita teliti secara detail guna mengungkap suatu kasus tindak pidana," kata dia.

Namun secara total hingga kasus terungkap, ada 68 saksi yang telah dipanggil.

Dari hasil autopsi, ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban.

Kejanggalan

Sementara itu, pihak keluarga dokter Mawar juga mengungkap ada sejumlah kejanggalan saat melihat kondisi jenazah.

"Setelah dibuka, kami lihat banyak tanda-tanda yang kami temukan yang saat ini tidak bisa kami ungkapkan," kata keluarga dokter Mawar, Sermon Runtuk, seperti dilansir dari Tribunnews.

Sedangkan salah satu teman korban mengatakan bahwa Dokter Mawar sempat mengeluhkan mengenai keamanan di sekitar rumah dinasnya.

Setelah 20 hari sejak kematiannya, penyebab kematian Dokter Mawar akhirnya terungkap karena dibunuh petugas kebersihan

Hingga kini polisi masih menyelidiki apakah ada kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul SISA Air Liur Jadi Petunjuk, Kematian Dokter Mawar Terungkap Lewat Scientific Crime Investigation

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Dokter Paru Mawartih, Karena Kecewa Insentif Penanganan Covid-19 Disunat

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved