Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BI Sebut Penukaran Uang di Jalan sebagai Black Market

munculnya para pedagang uang mengindikasikan tingginya permintaan penukaran uang baru.

Editor: Vito
TribunJateng.com/Idayatul Rohmah
Warga melakukan penukaran uang perdana di halaman KPwBI Jateng, Senin (27/3/2023). BI dan perbankan serentak membuka loket penukaran uang sebanyak 472 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Jateng & DIY mulai tanggal 27 Maret 2023 s.d 19 April 2023. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Jasa penukaran uang yang tak resmi alias di pinggir jalan menjelang Hari Raya Idul Fitri marak ditemui di berbagai tempat, baik di kota kecil maupun di kota besar. Hal itu menyusul kebutuhan masyarakat untuk tradisi berbagi.

Menanggapi hal itu, Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Ameriza M Moesa mengatakan, munculnya para pedagang uang mengindikasikan tingginya permintaan penukaran uang baru.

"Kami melihatnya adanya black market, ini menandakan demand-nya itu over," katanya, di Kantor Kompas Gramedia Jakarta, Senin (3/4).

Menurut dia, BI sebagai otoritas terkait mengimbau agar masyarakat yang hendak menukar uang bisa memanfaatkan layanan penukaran uang di perbankan atau tempat yang ditunjuk.

Hal itu karena di lokasi-lokasi tersebut telah terjamin jumlah dan keaslian uang yang ditukarkan. Terlebih lagi, tidak dikenakan biaya tambahan.

"Menukar uang di lokasi yang ditunjuk Bank Indonesia itu mudah, dan tidak dikenakan biaya. Pasti dijamin jumlahnya sesuai, dan dijamin keasliannya," jelasnya.

Saat ini, BI tengah menggelar kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2023. Kegiatan yang dilakukan BI itu bekerja sama dengan perbankan menyediakan layanan penukaran uang di 5.066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kegiatan itu digelar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1444 H, yakni mulai 27 Maret hingga 20 April.

"Dengan adanya program Serambi 2023 ini kami ingin mengimbau kepada masyarakat jika ada kebutuhan untuk langsung segera ke Bank Indonesia," tandasnya.

Adapun, BI mencatat jumlah transaksi penukaran uang tunai mencapai Rp 42,6 triliun per 31 Maret 2023. Angka tersebut setara dengan 20 persen dari total uang yang dianggarkan BI untuk keperluan periode Lebaran tahun ini sebesar Rp 195 triliun.

Ameriza menyebut, realisasi angka penukaran uang itu masih relatif kecil. "Jadi kan targetnya di periode tahun ini Rp 195 triliun. Sampai dengan data terakhir (31 Maret) itu realisasinya sekitar Rp 42,6 triliun, atau sebesar 20 persen," ucapnya.

"Kok realisasi kecil? Karena memang siklus puncaknya itu di minggu terakhir sebelum lebaran. Jadi sekitar tanggal 16-18 April, itu puncaknya," sambungnya.

Ia berujar, BI tak menutup kemungkinan angka uang tunai yang dibutuhkan masyarakat dapat melebihi Rp 195 triliun. Meski demikian, BI tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan.

Ameriza juga mendorong agar para perbankan baik Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan juga swasta untuk tetap menjaga kondisi stok uang tunai, khususnya di mesin-mesin ATM.

"Kalau pun di atas perkiraan, ya BI tetap komitmen dan mensupport kebutuhan uang. Kami mengimbau kepada seluruh industri perbankan agar menyiapkan kebutuhan yang telah direncanakan, dan terus dimonitor kecukupan uang di ATM-ATM. Jangan sampai pada saat libur panjang masyarakat susah ke bank atau tutup," tandasnya. (Tribunnews/Bambang Ismoyo)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved