Berita Jateng
Harga Komoditas Gabah, Bawang Merah, Hingga Cabai di Jawa Tengah Turun Saat Panen Raya
Harga Komoditas Gabah, Bawang Merah, Hingga Cabai di Jawa Tengah Turun Saat Panen Raya, Ini Besaran NTP Maret 2023
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2023 sebesar 107,52 atau turun -1,36 persen dibanding NTP bulan sebelumnya sebesar 109,00.
Hal itu dikatakan Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana saat rilis data BPS secara virtual, Senin (3/4/2023). Adhi menyebutkan, penurunan NTP ini terjadi di tengah panen raya.
"Kondisi bulan Maret terjadi panen raya. NTP terjadi penurunan untuk tanaman pangan dan perkebunan," kata Adhi.
Dia lebih lanjut menjelaskan, penurunan NTP sendiri disebabkan penurunan Indeks Harga yang Diterima petani (It) sebesar -1,14 persen lebih lambat dibanding kenaikan Indeks Harga yang Dibayar petani (Ib) sebesar 0,23 persen.
Subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah subsektor tanaman pangan sebesar -2,58 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar -0,92 persen.
Subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor hortikultura sebesar 0,08 persen; subsektor peternakan sebesar 1,28 persen; dan subsektor perikanan sebesar 1,41 persen.
Pada Maret 2023, komoditas pertanian yang mengalami penurunan harga antara lain gabah, kubis, bawang merah, cabai merah, cabai hijau, tembakau, kambing, udang payau, gurame tawar, sembilang, dan lemuru.
Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain jagung, kacang kedelai, kacang tanah, buncis, petsai, tomat, kopi, kelapa, telur ayam ras, ayam ras pedaging, kepiting, bandeng payau, manyung, lobster, dan teri.
Selain NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jawa Tengah Maret 2023 tercatat sebesar 108,60 atau turun sebesar -1,24 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya sebesar 109,96.
Hal ini karena terjadi penurunan It sebesar -1,14 persen lebih lambat dibanding kenaikan Indeks BPPBM sebesar 0,10 persen.
Subsektor yang mengalami penurunan NTUP adalah subsektor tanaman pangan sebesar -2,44 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar -0,95 persen.
Sementara subsektor yang mengalami kenaikan NTUP adalah subsektor hortikultura sebesar 0,30 persen; subsektor peternakan sebesar 1,37 persen; dan subsektor perikanan sebesar 1,44 persen.
"Tanaman pangan sedang terjadi panen raya walaupun April masih terjadi panen raya dan kelihatan kondisinya terjadi penurunan secara umum di usaha pertanian adalah -1,24 persen atau melambat.
Walaupun demikian, NTP dan NTUP dilihat dari nilai indeksnya. Kalau di atas 100, relatif petani masih menikmati kesejahteraan.
Tetapi kalau di bawah 100, itu relatif petani terjadi penurunan tingkat kesejahteraan karena memang nilai tukar indeks harga yang dia terima terjadi penurunan sementara harga yang harus dia bayar mengalami kenaikan. Kalau di sini masih 108,60.
KONI Jateng Harap-harap Cemas: Musorprov 2025 Terancam Mundur Akibat Aturan Baru dari Kemenpora |
![]() |
---|
Kementan Bakal Alokasikan Bantuan Untuk Hilirisasi Perkebunan Jateng |
![]() |
---|
Jawa Tengah Utamakan Investasi Sektor Padat Karya |
![]() |
---|
Gubernur Jateng Luthfi Puji Sido Muncul yang Kolaborasikan Investasi Padat Karya dan Teknologi |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Turut Peringati Haornas 2025, Wagub Taj Yasin Tekankan Sportivitas dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.