Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kenaikan Harga Tiket Angkutan Udara dan Bensin Picu Inflasi Pada Bulan Maret 2023 di Jawa Tengah

Kenaikan harga tiket angkutan udara dan bensin menjadi komoditas pemicu terbesar inflasi di Jawa Tengah bulan Maret 2023 yang sebesar 0,19 persen.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Tangkapan Layar Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Adhi Wiriana memberikan penjelasan terkait inflasi Jateng Maret 2023 pada konferensi pers secara virtual, Senin (3/4/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kenaikan harga tiket angkutan udara dan bensin menjadi komoditas pemicu terbesar inflasi di Jawa Tengah bulan Maret 2023 yang sebesar 0,19 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat tiket angkutan udara memberikan andil sebesar 0,06 persen, disusul bensin 0,04 persen.

Adapun turut memberikan andil selanjutnya yakni telur ayam ras sebesar 0,03 persen, dan bawang putih serta rokok kretek filter yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen.

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pemkab Sukoharjo Rampungkan Operasi Pasar Beras di 12 Kecamatan

"Harga tiket angkutan udara mungkin disebabkan kenaikan harga avtur dan juga berbagai komponen untuk menopang keberhasilan angkutan udara. Ini menjadikan tarif angkutan udara dominan terkait andil inflasi.

Kemudian kenaikan harga bensin, kelihatan Pertamax terkait bensin ini relatif terjadi kenaikan, walaupun Dex dan Dexlite terjadi penurunan tapi secara umum bensin menyumbang andil inflasi 0,0479 persen.

Juga kenaikan telur ayam ras, ini lebih disebabkan harga pakan ternak mengalami kenaikan dan jelang ramadan (biasanya harga telur mengalami kenaikan)," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Adhi Wiriana saat konferensi pers secara virtual, Senin (3/4/2023).

Dijelaskan Adhi lebih lanjut, inflasi tercatat merupakan gabungan enam kota di Jawa Tengah. Adapun gabungan dari enam kota itu mencatatkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,25.

Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,25 persen dengan IHK sebesar 114,11 diikuti oleh Kota Surakarta sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 116,05; Kota Semarang sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 113,66; Kota Cilacap sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 114,48; dan inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 114,99.

Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kota Tegal sebesar -0,03 persen dengan IHK sebesar 115,88.

Baca juga: Kendalikan Inflasi saat Ramadan, Ganjar Gencarkan Operasi Pasar

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,77 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,39 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,16 persen.

Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,01 persen. 

"Kelompok yang memberikan andil Inflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,11 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,01 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,13 persen. Ini perlu kita apresiasi karena bisa menahan laju inflasi Maret 2023," tambahnya.

Sementara itu, sejumlah komoditas tercatat menjadi penyumbang deflasi bulan Maret 2023.

Komoditas penahan inflasi tersebut utamanya yakni penurunan harga pada komoditas bawang merah memberikan andil sebesar -0,0548 persen; cabai merah sebesar -0,0390 persen; beras sebesar -0,0199 persen; minyak goreng sebesar -0,0134 persen; dan tarif kereta api sebesar -0,0096 persen.

Menurut Adhi lebih lanjut, inflasi yang terjadi di Jawa Tengah bulan Maret 2023 ini relatif tidak terlalu signifikan.

Baca juga: Jadi Penyumbang Inflasi Saat Ramadhan, 3 Komoditas Pangan Jadi Perhatian Pemkot Semarang

"Karena nilainya jauh di bawah 1 persen dan ini mengakibatkan tahun kalender Maret 2023 sebesar 0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2023 terhadap Maret 2022) sebesar 5,22 persen.

Secara tahun ke tahun saat ramadan dan adanya momen hari raya, tentunya inflasi biasanya terjadi kenaikan.

Inflasi bulan ini relatif lebih kecil disebabkan beberapa daerah memang sudah panen raya untuk padi sehingga inflasi kita relatif terjaga," imbuhnya. (Idy)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved