Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Model Example Non Example Jadikan Siswa Lebih Kritis Matematika

Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri.

Editor: galih permadi
Istimewa
Deby Kurniati, S.Pd.SD - Guru SDN 03 Rowoyoso, Kec. Wonokerto, Kab. Pekalongan 

Deby Kurniati, S.Pd.SD
Guru SDN 03 Rowoyoso, Kec. Wonokerto, Kab. Pekalongan

Model Example Non Example Jadikan Siswa Lebih Kritis Matematika

MATEMATIKA merupakan ilmu yang sangat berkaitan dengan kehidupan. Sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, matematika merupakan ilmu dasar yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang ilmu yang lainnya. Melihat betapa pentingnya matematika maka perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan matematika demi untuk membentuk manusia yang memiliki daya nalar dan data piker yang kreatif dan cerdas dalam memecahkan masalah, serta mampu mengomunikasikan gagasan-gagasannya.

Pendidikan matematika harus dapat mambantu kita menyongsong masa depan dengan lebih baik.
Rendahnya kualitas pembelajaran matematika akan berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa, hal ini ditemukan oleh banyak faktor yang secara umum terdiri atas faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar guru. Misalnya, kurikulum, daya dukung, pembelajaran, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri guru itu sendiri, misalnya kemampuan guru matematika dalam mengemas pembelajaran. Memang pada umumnya guru selalu menampilkan pembelajaran yang sederhana saja, yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan latihan. Ini terjadi pada peserta didik kelas VI (enam) SDN 03 Rowoyoso terutama materi “Bangun Ruang”, dan terutama rata-rata siswa kesulitan memahami soal dalam bentuk soal cerita.

Kemudian penulis mengubah metode pembelajaran konvensional menjadi modern yaitu dengan menerapkan metode Example non Example adalah strategi pembelajaran yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. 

Model Example and Non Example merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Non Example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. menurut Kiranawati (Ifank: 2012) adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar.

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Example and Non Example menurut Tukiran dkk (2011: 99) yaitu, pertama, guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui OHP. Ketiga, guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar. Keempat, melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. Kelima, tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Keenam, mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Ketujuh, kesimpulan. Dengan metode media Example to Example diterapkan pada siswa SDN 03 Rowoyoso oleh penulis. Dalam pembelajarannya ini, ternyata siswa dapat lebih kritis dalam menganalisa gambar. Siswa dapat mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar, dan siswa dapat memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved