Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dongeng Anak

Dongeng Anak Sebelum Tidur Berjudul Kisah Woli Serigala dan Seekor Elang Tua

Dongeng anak sebelum tidur yang berjudul Kisah Woli Serigala dan Seekor Elang Tua. Kisah ini terjadi ketika Sang Elang Tua

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
Majalah Bobo
Inilah dongeng 

Saudara Woli jadi ikut marah. Mereka berdua lalu mengejar Pak Talor ke dalam hutan. Ketika Pak Talor melihat kedua serigala itu, ia berlari, lalu memanjat ke atas pohon. Kedua serigala itu berlari mengejar Pak Talor. Mereka berdiri di bawah pohon tempat Pak Talor sembunyi. 

“Turunlah kamu, Pak Talor! Kami akan menelanmu hidup-hidup, karena kamu telah memotong ekor saudaraku!” teriak saudara Woli.

“Tidak, aku tidak akan turun! Kalianlah yang harus naik ke atas bila ingin menangkapku!” teriak Pak Talor.

Kedua serigala itu melompat setinggi-tingginya dan mencoba memanjat pohon itu, namun usaha mereka sia-sia.

“Aku punya ide, saudaraku. Kamu berdirilah di bawah pohon. Kita akan bergantian menaikki punggung satu sama lain, sehingga bisa sampai ke dahan pohon dan menangkap penjahit itu!” kata saudara Woli.

Mereka lalu menjalankan rencana mereka. Saudara Woli mulai menaiki punggung Woli, dan Woli lalu menaiki punggung saudaranya. Ketika mereka sudah mencapai dahan tempat Pak Talor sembunyi, si penjahit itu berseru,

 “Mendekatlah padaku, serigala yang lucu. Aku ingin melihat, bagian tubuhmu yang mana yang letaknya kurang pas. Wah, sepertinya telingamu harus dipindahkan ke atas sedikit...” goda Pak Talor.

Mendengar hal itu, Woli merinding ketakutan, karena Pak Talor telah berhasil menghilangkan ekornya. Ia tak tahu kehilangan telinganya sekarang. Maka, Woli langsung melompat menjauh dari Pak Talor. Ia lupa kalau ia sedang menopang saudaranya yang ada di atasnya. Akibatnya, saudara Woli jatuh dari dahan pohon.

Saudara Woli jadi sangat marah pada Woli. Ia langsung mengejar Woli sambil membawa ranting pohon untuk memukul Woli. Pak Talor tertawa terbahak-bahak sendiri. Ia lalu pulang dengan hati lega.

Begitulah nasib Woli, si serigala tanpa ekor. Ia berjalan, dan berjalan tanpa ekor. Ia tidak berani melapor pada Sang Elang Tua, karena ia tidak tahu bagaimana harus menceritakan kejadian itu.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved