Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

MotoGP 2023

Bernafsu Mengungguli Pencapaian Valentino Rossi, Marc Marquez Jadi Stres dan Tak Terkendali

Bernafsu Mengungguli Pencapaian Valentino Rossi, Marc Marquez Jadi Stres dan Tak Terkendali

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
MotoGP
Bernafsu Mengungguli Pencapaian Valentino Rossi, Marc Marquez Jadi Stres dan Tak Terkendali 

"Itulah mengapa saya pikir ada sesuatu yang dia sembunyikan dari kita, seperti diplopia?" kata Reggiani, dilansir dari Motosan.

"Mungkin Anda ingin menyembunyikan masalah fisik yang lebih besar daripada terus membalap karena hal itu terasa hanya sesekali saja," imbuhnya.

Penampilan agresif dari seorang Marquez juga memunculkan pandangan lain dalam benak Reggiani.

Pembalap asal Spanyol tersebut seperti seseorang yang tertekan karena belum pernah memenangi sebuah balapan.

Hal itu tentu aneh mengingat Marquez sejauh ini sudah membukukan total 139 podium dengan 85 kemenangan di semua kelas balap.

"Menurut saya, dia memiliki masalah besar mengingat penampilan agresifnya di atas lintasan dari apa yang saya lihat di Portimao," ucap Reggiani.

"Dia sepenuhnya lepas kendali sejak awal, dia tampak seperti orang yang belum pernah membalap di atas motor itu, itu bukanlah seorang Marquez," imbuhnya.

Tekanan Marquez tidak hanya datang karena performa minornya saja dalam beberapa musim terakhir.

Tantangan bertambah tatkala dia masih ingin mengejar jumlah trofi gelar juara dunia milik Valentino Rossi yang sudah pensiun pada akhir musim 2021 lalu.

The Doctor saat ini masih unggul satu gelar juara dunia atas Marquez dengan raihan sembilan trofi.

Secara psikologis, hal tersebut berpengaruh terhadap aksi dan sikap rekan setim Joan Mir itu ketika menggeber kuda besinya di lintasan.

Untuk hal itulah, Reggiani menyarankan agar Marquez meminta bantuan ahli atau dalam hal ini psikolog guna mengembalikan performanya.

"Mungkin tekanan dari sembilan gelar milik Rossi yang ingin dia lampaui dengan segala cara, tapi dalam hal ini dia membutuhkan seorang psikolog," kata Reggiani.

"Jika Anda membuat trek yang lebih aman, dengan gravel lebih halus, Anda tak dapat membiarkan seseorang yang memikirkan gelar Rossi lepas kendali," imbuhnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved