Apa Kepanjangan dari Sahur? Ini Anjuran Rasulullah SAW dan Keutamaan Sahur Sebelum Puasa
Apa Kepanjangan dari Sahur? Ini Anjuran Rasulullah SAW dan Keutamaan Sahur Sebelum Puasa
Penulis: non | Editor: galih permadi
Apa Kepanjangan dari Sahur? Ini Anjuran Rasulullah SAW dan Keutamaan Sahur Sebelum Puasa
TRIBUNJATENG.COM - Apa kepanjangan dari Sahur? Ini anjuran Rasulullah SAW dan keutamaan menjalankan sahur sebelum berpuasa.
Sahur merupakan kegiatan yang identik dengan bulan Ramadhan.
Diketahui sebelum berpuasa umat muslim disunahkan untuk melaksanakana sahur.
Namun belum lama ini ada sebuah unggahan netizen yang mengatakan jika sahur merupakan sebuah singkatan.
"Selama Bertahun-tahun Gw Hidup, Akhirnya Gw Tau. Sahur itu " Sarapan Khusus Ramadhan", tulisnya.
Unggahan tersebut pun mendapat banyak response dari netizen.
Banyak yang percaya jika istilah sahur merupakan singkatan 'sarapan khusus ramadhan'
Apa Kepanjangan dari Sahur?
Melansir Kompas.com, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Ganjar Harimansyah, mengatakan bahwa sahur bukanlah singkatan dari sarapan khusus Ramadhan.
"Tentu sahur itu bukan singkatan atau akronim dari sarapan khusus Ramadhan," kata Ganjar.
Ia menjelaskan bahwa sahur adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk pada "makan pada dini hari".
Sahur disunahkan menjelang fajar sebelum subuh bagi orang-orang yang akan menjalankan ibadah puasa.
"Sahur itu sendiri berasal dari bahasa Arab," jelas Ganjar. S
ebelum mempercayai informasi yang beredar di media sosial, Ganjar menyarankan supaya netizen mengecek kata baku melalui KBBI daring.
Caranya dengan mengakses KBBI di kbbi.kemdikbud.go.id.
Sahur bersal dari Bahasa Arab yang juga disebut Sehur, Sehri, Sahari dan Suhoor.
Sahur merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Sahur sebagai makan pagi cocok dengan Iftar sebagai makan malam.
Selama Ramadhan, menggantikan makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang dan makan malam).
Meskipun di beberapa tempat makan malam juga dikonsumsi setelah Iftar kemudian pada malam hari.
Menjadi makanan terakhir yang dimakan oleh umat Islam sebelum berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam selama bulan Ramadan,
sahur dianggap oleh tradisi Islam sebagai manfaat berkah.
Karena memungkinkan orang yang berpuasa untuk menghindari rasa malas atau kelemahan yang disebabkan oleh puasa.
Menurut sebuah hadis di Sahih al-Bukhari, Anas bin Malik meriwayatkan, "Nabi bersabda, 'makan sahurlah karena ada berkah di dalamnya.'"
Dalam menjalankan ibadah puasa, orang yang sahur terlebih dahulu akan mendapat rahmat dari Allah SWT.
hal itu disampaikan oleh Quraish Shihab, Pendiri Pusat Studi Alquran.
Nabi Muhammad SAW juga berpesan agar orang yang berpuasa melaksanakan sahur, meski hanya dengan sebiji kurma atau seteguk susu.
Sehingga, sahur ini sudah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW bagi para pengikutnya yang berpuasa.
"Sahur itu anjuran nabi.
Bahkan ada hadis, Allah beserta malaikatnya berselawat, yakni melimpahkan rahmat dan mendoakan orang-orang yang sahur."
"Nabi juga berpesan bahwa "bersahurlah walau hanya sebiji kurma atau seteguk susu".
"Bahkan sahur itu dalam konteks yang berkata bahwa kuat sampai buka," ujarnya, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Minggu (26/4/2020).
Ia menambahkan, sahur juga membuat orang yang melakukannya terbiasa untuk bangun malam.
"Sahur itu memang pada dasarnya diistilahkan dengan makanan ringan.
Jadi tentu ada selain makan, yang diharapkan diperoleh dari bangun malam sahur itu," ungkapnya.
"Bukan hanya bagi yang makan lumayan, bukan hanya untuk memberinya kekuatan berpuasa, tapi yang membiasakan diri bangun malam," jelas Quraish Shihab.
Selain itu, Sahur juga membiasakan diri untuk melakukan rutinitas yang bermanfaat.
"Membiasakan diri untuk tidak melaksanakan rutinitas kita.
Orang itu terbelenggu oleh rutinitasnya."
"Dengan sahur, dia melawan rutinitas untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat," terangnya.
Diberitakan Tribunnews.com yang dikutip dari buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah yang diterbitkan oleh Pustaka Muslim, Sleman, Yogyakarta, makan sahur merupakan sunah puasa Ramadhan.
Terdapat sejumlah hadis dari Nabi Muhammad SAW terkait makan sahur ini.
Seperti hadis riwayat Bukhari nomor 1923 dan Muslim nomor 1095 yang berbunyi:
"Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah."
Hadis yang lain:
“Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air.
Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur." (Hadis riwayat Ahmad).
Sementara itu, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, makan sahur disunahkan di bagian akhir atau mendekati fajar (subuh).
Berdasarkan hadits Anas berikut:
"Dari Anas bin Malik, Nabi Allah shallallahu alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit pernah bersama makan sahur.
Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi pun berdiri untuk pergi salat, lalu beliau salat. Kami pun berkata pada Anas,
'Berapa lama jarak antara waktu selesai makan sahur dan waktu pengerjaan salat?' Beliau menjawab, 'Sekitar seseorang membaca 50 ayat.'"
Hadis di atas diriwayatkan oleh Bukhari nomor 1921 dan Muslim nomor 1097. (*)
tribunjateng.com
sahur
kepanjangan sahur itu apa
kepanjangan sahur adalah kepanjangan
sahur sarapan khusus ramadhan
Polda Jateng Gandeng Bareskrim dan Densus 88, Sweeping Akun Provokator Hingga Pendanaan Demo Rusuh |
![]() |
---|
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Semarang 10K 2025: Sport Tourism Usung Tema Own The Game, Tantangan Baru untuk 3.000 Pelari |
![]() |
---|
Inilah Sosok Kapolsek di Kendal, Lagi Berduaan di Rumah Bu Guru PAUD, Digerebek Warga Jelang Subuh |
![]() |
---|
2 Sosok Anggota Pansus Pemakzulan Bupati Pati Segera Diganti, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.