Neraca Perdagangan RI Surplus 2,91 Miliar Dollar AS di Maret 2023
Neraca perdagangan Indonesia sampai Maret 2023 surplus selama 35 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Kenaikan ekspor non-migas sebesar 9,71 persen pada Maret 2023 terhadap bulan sebelumnya karena ada peran beberapa komoditas, pertama adalah bahan bakar mineral naik 14,29 persen.
"Kemudian, logam mulia dan perhiasan atau permata naik sebesar 93,04 persen, dan juga bijih logam perak dan abu ini naik 52,28 persen. Sementara itu, kenaikan ekspor migas sebesar 12,79 persen ini dikarenakan adanya minyak mentah yang naik sebesar 54,24 persen, dan juga hasil minyak ini naik sebesar 28,12 persen," urainya.
Sementara, nilai impor pada Maret 2023 yang mencapai 20,58 miliar dollar AS didukung kenaikan impor migas sebesar 25,28 persen mom dan nonmigas 30,05 persen mom.
"Peningkatan impor migas disebabkan oleh bertambahnya impor minyak mentah 286,1 juta dollar AS (54,18 persen), hasil minyak 315 juta dollar AS (21,09 persen), dan gas 7,1 juta dollar AS (1,85 persen)" papar Imam.
Sementara, dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, nilai impor kumulatif sepanjang tahun ini dari Januari hingga Maret 2023 mengalami penurunan 1,86 miliar dollar AS atau 3,28 persen.
Penurunan itu disebabkan berkurangnya impor migas 296,4 juta dolar AS atau 3,44 persen yoy, dan nonmigas 1,56 miliar atau 3,25 persen yoy.
Imam mengungkapkan, penurunan nilai impor migas dipicu oleh turunnya impor hasil minyak 580,5 juta dolar AS atau 10,53 persen, dan gas 214,6 juta dolar AS atau 16,49 persen. "Namun, impor minyak mentah naik 498,7 juta dolar AS (27,55 persen)" ujarnya. (Tribunnews/Yanuar R Yovanda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.