Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

4 Prajurit TNI Masih Hilang Kontak, Jenazah Pratu Miftahul Arifin Masih di Jurang

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan proses evakuasi jasad Pratu Miftahul sempat tertunda lantaran kondisi cuaca. Kini pasukan TNI berfokus

Editor: m nur huda
Dok. Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4/2023), dikutip dari siaran pers Puspen TNI. Ia turur didampingi KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Pangkogabwilhan III Letjen I Nyoman Catiasa. 

TRIBUNJATENG.COM, TIMIKA - TNI belum berhasil mengevakuasi jenazah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin yang tewas tertembak dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Sabtu (16/4/2023).

Hingga kemarin jasad Pratu Mifthul masih berada di jurang.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan proses evakuasi jasad Pratu Miftahul sempat tertunda lantaran kondisi cuaca. Kini pasukan TNI berfokus melanjutkan proses evakuasi jenazah.

"Saat ini, konsentrasi evakuasi yang meninggal karena yang meninggal kemarin disampaikan terjatuh di jurang. Ini kita usahakan kita evakuasi," kata Yudo di Posko Lanud Timika, Selasa (18/4/2023).

Yudo menyampaikan TNI sebelumnya fokus mengevakuasi prajurit yang luka-luka. Ada empat orang prajurit yang menderita luka tembak setelah kontak senjata dengan KKB.

Yudo menjelaskan empat orang itu telah berhasil evakuasi. TNI kemudian langsung mengirim empat prajurit itu ke rumah sakit.

Pada saat yang sama, masih ada empat prajurit yang hilang kontak. Yudo berkata TNI akan mencari empat orang tersebut.

"Empat orang yang kena luka lembak yang tadi baru dievakuasi semuanya. Dan mereka selamat semua. Yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ini empat personel, masih kita cari bersama," ujar Yudo.

Ia mengatakan personel yang dievakuasi telah dilarikan ke rumah sakit. Ia berharap para prajuritnya segera pulih kembali.

Sebelumnya, TNI dan KKB terlibat kontak senjata Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (16/4). Bentrokan itu terjadi saat 36 orang prajurit TNI hendak mengevakuasi pilot pesawat Susi Air, Philip Mertens yang disandera KKB sejak awal Februari lalu.

Prajurit yang berusaha menyelamatkan korban terus diserang KKB. Sehingga fokus mereka terbagi dua menyelamatkan korban dan mempertahankan diri.

"Pasukan kita di samping masih mengamankan juga mempertahankan diri sehingga dari 36 sampai saat ini ada 1 yang meninggal Pratu Miftahul Arifin," kata Yudo.

Pratu Miftahul dilaporkan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. Kemudian, ketika Pratu Miftahul sedang dievakuasi, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya.

Dalam serangan itu 4 prajurit lain juga terluka akibat terkena tembak KKB. Selain itu, lima orang prajurit TNI dilaporkan masih hilang dan dalam pencarian usai kontak tembak dengan KKB.

Atas peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mulai kemarin meningkatkan operasi di Papua menjadi operasi siaga tempur darat untuk melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved