Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Pembagian Sedekah Lebaran Berubah Jadi Bencana di Yaman, 85 Tewas Berdesakan Setelah Dengar Ledakan

Pembagian sedekah lebaran di ibu kota Yaman, Sana'a, pada Rabu (19/4/2023), berubah menjadi bencana.

Tribunnews.com/Istimewa
Kerumunan orang di acara distribusi amal di Sanaa, Yaman yang menewaskan setidaknya 85 orang. (HUTHI SECURITY MEDIA OFFICE / AFP) 

“Itu adalah kerumunan besar.

Mereka menimpa saya dan saya terluka,” kata seorang anak kepada Al Masirah TV dari ranjang rumah sakitnya.

Sedekah dari Pengusaha

Warga berbondong-bondong ke sekolah Maeen di Bab Al-Yaman di Sana'a setelah seorang pengusaha mengundang orang miskin untuk menerima sekitar 5.000 rial (Rp 300.000) tanpa harus menunjukkan KTP.

Namun, pintu masuk sekolah itu relatif sempit.

“Ini adalah tanda kemiskinan ekstrem sekarang di Sana’a sehingga banyak orang berkumpul,” kata Saba Hamzah, seorang sarjana Yaman.

Hamzah menuduh Houthi menolak membayar gaji di daerah yang mereka kuasai sebagai cara pengendalian populasi.

“Banyak pedagang dari Sana’a menyalurkan zakat karena banyak orang yang hanya bisa bertahan hidup melalui sistem solidaritas ini,” kata Hamzah.

“Tapi Houthi ingin semua ini dilakukan melalui mereka karena mereka ingin mendapatkan khumus [suatu bentuk pajak dalam masyarakat Syiah yang ditetapkan sebesar seperlima dari kekayaan seseorang]."

“Orang-orang berkumpul membayangkan mereka akan kembali ke rumah mereka dengan sedikit kebahagiaan untuk anak-anak mereka, tetapi tidak pernah kembali,” katanya.

Moammer al-Eryani, menteri informasi untuk pemerintah Yaman yang berbasis di Aden yang diakui secara internasional, mengatakan:

“Mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut adalah orang-orang yang menjarah makanan dari mulut orang yang kelaparan, memberlakukan pembatasan pada organisasi bantuan internasional, mencegah pedagang dan dermawan membagikan sedekah kepada yang membutuhkan, menjarah dana zakat dan wakaf, serta mengenakan pungutan dan pungutan liar.”

Houthi mengatakan mereka akan membayar sekitar Rp 30 juta sebagai kompensasi kepada setiap keluarga yang kehilangan seorang kerabat, sementara orang yang terluka akan mendapatkan sekitar Rp 6 juta.

Perang dan Kriris Kemanusiaan di Yaman

Ibu kota Yaman berada di bawah kendali Houthi yang didukung Iran sejak tahun 2014 dan menyingkirkan pemerintah yang diakui secara internasional.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved