Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Status Prof Thomas Peneliti BRIN Soal Beda Hari Raya Jangan Dianggap Remeh Dserbu Netizen

Status Facebook peneliti antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Thomas Jamaluddin menjadi sorotan

Editor: muslimah
Tangkapan layar Bimas Islam Kemenag
Peneliti BRIN Profesor Thomas Djamaluddin. Ramai-ramai Netizen komentari status Facebook peneliti antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Thomas Jamaluddin. Diketahui dia menuliskan beda hari raya rawan konflik di era medsos yang setiap orang bebas berpendapat tanpa memahami masalahnya. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Status Facebook peneliti antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Thomas Jamaluddin menjadi sorotan.

Netizen pun beramai-ramai memberikan komentarnya.

Rata-rata mereka tidak mendukung pernyataan Prof Thomas.

Adapun dalam statusnya Prof Thomas Djamaluddin menuliskan beda hari raya rawan konflik di era medsos yang setiap orang bebas berpendapat tanpa memahami masalahnya.

Baca juga: Alasan AKBP Achiruddin Biarkan Anaknya Menghajar Ken Admiral, Supaya Tuntas Malam Itu

Baca juga: Pulang Kampung Berlebaran Bawa Uang Rp 30 Juta Hasil Mencuri, TWP Ditangkap Polisi di Depan Ibunya

"Ayolah intensifkan dialog untuk mencapai titik temu kriteria. Beda hari raya bukan karena beda metode hisab dan rukyat, tetapi karena beda kriteria," tulis Prof Thomas di Facebook-nya Selasa (25/4/2023).

Prof Thomas melanjutkan beda hari raya jangan dianggap remeh.

Itu rawan konflik di era medsos yang setiap orang bebas berpendapat tanpa memahami masalahnya.

"Beda Idul Fitri terkait dengan wajib puasa (Bagi yang masih berpuasa) dan haram puasa (Bagi yang sudah berlebaran). Juga beda Idul Adha terkait sunah puasa hari Arafah dan haram puasa," lanjutnya.


Prof Thomas berharap semua pihak mencari solusi dan titik temu dari hal tersebut.

"Ayolah semua pihak cari solusi titik temu. Perbedaan hari raya bukan karena beda metode hisab dan rukyat.

Perbedaan hari raya karena beda kriteria. Semestinya kriteria bisa didialogkan untuk mencapai titik temu antara pengamal hisab dan pengamal rukyat," tegasnya.

Adapun dari status tersebut Nitizen banyak yang tidak setuju dengan apa yang disampaikan Prof Thomas, di antaranya pemilik akun Rizal Arifin.

"Izin menyampaikan fakta di tempat kami Prof. Di masyarakat sebenarnya biasa-biasa saja Prof.

Di keluarga besar kami pun berbeda-beda awal Idul Fitri.

Tidak ada perdebatan, tidak ada ejek-mengejek dan olok-mengolok. Kami sudah damai, saling memahami. Mohon tidak disulut api pertikaian di antara kami di media sosial," tulis Rizal.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved