Tak Dukung AHY, Eks Petinggi Partai Demokrat Ramai-ramai Dukung Prabowo Capres 2024
AHY masih belum layak dinilai sebagai sosok pemimpin yang tepat, karena putra sulung SBY tersebut hanya pemimpin yang lahir dari warisan ayahnya.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sejumlah mantan petinggi Partai Demokrat ramai memberikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden (capres) di ajang kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Hal itu seperti dilakukan Marzukie Alie, yang menolak untuk mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menyebut, AHY masih belum layak dinilai sebagai sosok pemimpin yang tepat.
Menurut dia, hal itu karena putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut hanya pemimpin yang lahir dari warisan ayahnya.
"AHY itu bukan pemimpin yang dilahirkan melalui proses kaderisasi, tapi dari warisan. Apa kita mau korbankan bangsa yang besar ini?" ujarnya, saat dikonfirmasi, Selasa (2/5).
Eks Ketua DPR itu menyatakan, AHY juga tak layak untuk menjadi capres maupun cawapres. Apalagi, AHY tidak memiliki rekam jejak pernah menduduki posisi legislatif maupun eksekutif. "(AHY) Gak pernah anggota dewan, eksekutif bupati atau gubernur," tukasnya.
Marzukie sempat mengungkap arah politiknya dalam kontestasi pilpres 2024. Ia mengaku mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden.
Nama Marzukie menjadi pembicaraan saat terlihat turut berada di rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor pada Senin (1/5). Saat itu, Prabowo tengah menerima kedatangan eks Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Marzukie menjelaskan, dukungan kepada Prabowo sejatinya sudah diberikan sejak pilpres 2014 lalu. Ia pun berharap dukungannya kali ketiga ini bisa memenangkan eks Danjen Kopassus tersebut,
"Jadi saya berjuang untuk Prabowo menjadi presiden. Saya selalu bersama Prabowo sejak 2014 yang lalu, dua kali pemilu belum dikasih amanah, mudah-mudahan kali ini akan dapat amanah," ucapnya.
Di mata Marzukie, Prabowo merupakan seorang negarawan yang layak memimpin Indonesia. Ia pun menyatakan Prabowo bukan sosok orang yang hanya pandai di media sosial.
"Prabowo sosok negarawan, satu kata dengan perbuatan, pemimpin yang riil, bukan yang pandai bernarasi atau yang bermedsos ria," bebernya.
Tak hanya itu, Marzukie menilai Prabowo adalah sosok yang memiliki kecintaan terhadap NKRI dan bangsa. Menurutnya, kesetiaannya terhadap negara tidak perlu diragukan lagi sejak saat masih berkiprah di TNI.
"Kecintaan terhadap NKRI, terhadap bangsa tidak diragukan lagi, sudah teruji, sejak di medan tempur, dan mengukuti sistim demokrasi dengan membentuk partai, sukses memimpin partai, dan juga suakses dalam melaksanakan amanah sebagai Menhan," ungkapnya.
Marzukie pun meyakini Prabowo dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, khususnya harapan agar masyarakat Indonesia dapat hidup adil dan merata.
"Yakin beliau mampu mengatasi masalah yang dihadapi bangsa ini. Oligarki ekonomi, politik, dan mampu mengangkat harkat hidup masyarakat Indonesia secara lebih adil dan merata," tandasnya.
Ormas Prawiro
Adapun, eks petinggi Partai Demokrat lain yang tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) yang mengatasnamakan Prawiro Indonesia Task Force, juga menyatakan dukungannya untuk Prabowo Subianto maju sebagai capres 2024.
Mereka yakni politisi senior sekaligus mantan pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan, yang menjabat ketua umum ormas itu, dan Prof Subur Budhisantoso sebagai ketua dewan penasihat.
Prof Subur Budhisantoso merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat. Dia adalah Ketua Umum pertama partai berlogo bintang mercy itu, dan menjabat ketua umum dari 2001 hingga 2005.
Dalam keterangannya, Hengky menyebut bahwa nama Prawiro merupakan usulan dari Prabowo Subianto, yang memiliki arti baik, kuat, dan pemberani.
"(Agenda kegiatan-Red) Silaturahim dan arahan dari Prof Budi dalam rangka persiapan deklarasi Prawiro Indonesia Task Force Prabowo for President," katanya, saat ditemui awak media, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5).
Menurut dia, alasan dirinya bersama Prawiro Indonesia Task Force mendukung Prabowo karena Menteri Pertahanan (Menhan) itu merupakan sosok yang memiliki sikap dan keteguhan untuk pantang mundur.
Ia pun meyakini Prabowo akan tetap maju sebagai capres, meski hingga kini belum ada partai politik yang secara resmi menyatakan dukungan.
"Kami melihat dari segi analisis politik beliau tidak akan pernah mundur, karena kehadiran kami itu sebagai Prawiro Indonesia itu usulan nama itu dari beliau, artinya baik, kuat dan pemberani. Jadi kalau berani untuk ajukan, ajukan saja berani, gak pakai mundur, kira-kira begitu," ucapnya.
Hengky menyebut, saat ini anggota Prawiro Indonesia Task Force sudah terbentuk di 36 provinsi di seluruh Indonesia. Nantinya, sebagian besar anggota Prawiro Indonesia Task Force akan secara resmi menggelar deklarasi dukungan untuk Prabowo Subianto pada Juni 2023.
"Deklarasi Juni sebagai task force atau gugus tugas, bukan relawan, karena kami tetap sebagai organisasi masyarakat," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Hengky turut memperkenalkan beberapa pengurus dari Prawiro Indonesia Task Force. Keseluruhannya terlihat hadir, baik secara langsung maupun secara daring dari berbagai daerah. (Tribunnews/Igman Ibrahim/Rizki Sandi Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.