Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Hasil Otopsi Bayi di Jepara yang Dibuang Orangtua ke Sumur, Luka di Belakang Kepala, Dianiaya Dulu?

Polisi menemukan bekas benturan di belakang kepala MHRS, bayi berusia 3 bulan yang tewas setelah dibuang oleh orangtuanya ke sumur

Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Muhammad Yunan Setiawan
Tim Forensik Polda Jateng berkemas-kemas dan memasukkan peralatan ke dalam mobil setelah melakukan proses otopsi terhadap MHRS, bayi 3 bulan yang tewas dibuang orangtuanya ke sumur, di ruang pemulasaran jenazah, RSUD RA Kartini, Jumat (19/5/2023) malam. 

"Selendang, baju, celana, dan pampres," kata Kasat Reskrim Polres Jepara kepada tribunmuria.com, Sabtu (20/5/2023).

Pasangan suami istri berinisial MR dan S diamankan ke Satreskrim Polres Jepara usai penemuan mayat bayi di dalam sumur. Pasutri tersebut merupakan orangtua dari bayi yang berusia 3 bulan yang ditemukan di dalam sumur.
Pasangan suami istri berinisial MR dan S diamankan ke Satreskrim Polres Jepara usai penemuan mayat bayi di dalam sumur. Pasutri tersebut merupakan orangtua dari bayi yang berusia 3 bulan yang ditemukan di dalam sumur. (TRIBUNJATENG/YUNANSETIAWAN)

Korban yang berinisial MHRS itu terakhir kali dipakaikan oleh orangtuanya sepasang baju berkelir oranye dengan motif larik-larik dan ada gambar hewan di di tengahnya.

Saat ia diceburkan ke sumur, MHRS dalam kondisi tertidur dan dibedong oleh orangtuanya dengan selendang berkelir cokelat dengan motif batik. 

Kasat Reskrim juga menambahkan, pengakuan pertama disampaikan S, ibu dari korban.

Ia mengakui telah menceburkan bayi tersebut ke dalam sumur.

Kemudian MR, ayah dari korban, juga mengakui turut terlibat dalam pembuangan bayi tersebut.

"MR yang membuka tutup sumur, S yang menceburkan," kata dia.

Kondisi sumur itu sudah tidak difungsikan. Bangunan sumur itu tingginya sekira setengah badan orang dewasa. Sehari-hari sumur itu dalam kondisi tertutup papan.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jepara, sumur tersebut sangat dekat dari rumah tersangka. Jaraknya kurang lebih sekira 10 meter.

S mengaku tega membuang bayinya ke sumur karena kesal anak keduanya sering nangis atau rewel.

Sejak Rabu (17/5/2023) anaknya mengalami panas.

Di samping itu juga pasutri tersebut mengalami tekanan ekonomi.

Diduga mereka putus asa dan mengambil jalan pintas tersebut.

Tohari merencanakan pemeriksaan kejiwaan S. Pihaknya akan melibatkan psikiater dari kepolisian.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved