Berita Jateng

Jateng Dukung Penuh Pertumbuhan Kapasitas Migas di Indonesia

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya pertumbuhan kapasitas gas di Indonesia.

Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
istimewa
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Forum Kapasitas Nasional oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas di Westin Hotel Surabaya, 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya pertumbuhan kapasitas gas di Indonesia.

Hal itu, disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri Forum Kapasitas Nasional oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas di Westin Hotel Surabaya, menyampaikan dukungan diberikan melalui beberapa langkah agar migas bisa lebih mudah diakses masyarakat, khususnya pelaku industri.

Menurutnya, industri hulu migas di daerah memiliki positif. Selain meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), industri ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru di beberapa bidang seperti infrastruktur jalan. Selain itu juga bisa berdampak pada aspek kesehatan dan pendidikan.

"Pemerintah daerah memiliki peranan penting dalam industri hulu migas, yaitu menciptakan kondisi sosial dan lingkungan yang kondusif.

Mempermudah perizinan yang diperlukan membantu penyelesaian pembebasan lahan serta mendorong bertumbuhnya SDM yang kompeten," kata Taj Yasin, Senin (22/05/2023).

Wagub Taj Yasin menambahkan, di Jawa Tengah terdapat potensi serapan migas di beberapa kawasan industri.

Ia menuturkan, terdapat kawasan industri Wijaya Kusuma Semarang, Kawasan Industri Aviarna Semarang, Kawasan Industri Kendal, serta Kawasan Industri Terpadu Batang, yang diperkirakan bisa menyerap hingga lebih dari 10 MMSCFD gas pada tahun 2023. Hingga saat ini, papar wagub, pembangunan pipa transmisi gas Semarang Batang telah pada tahap konstruksi mencapai 88,04 persen.

"Dengan proyek ini kami berharap bisa beroperasi secara bertahap pada akhir tahun 2023 guna memenuhi kebutuhan gas di kawasan ekonomi khusus Kendal dan Batang," imbuhnya.

Lebih jauh, Taj Yasin menyampaikan beberapa isu terkait penyediaan gas di kawasan industri. Menurutnya beberapa persoalan seperti harga yang relatif tinggi dan belum seragam, jaringan gas yang belum terbangun sampai lokasi kawasan industri, perlu mendapatkan solusi.

"Untuk itu, melalui pertemuan ini mudah mudahan kita bisa membahas permasalahan permasalahan yang ada dan mengintegrasikan mulai dari hulu sampai hilir. Semoga apa yang kita lakukan ini berdampak positif kepada seluruh stakeholder yang membidangi gas di Indonesia," tutupnya. (*)

Baca juga: UPDATE Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Solo, Bagian Paha Hingga Pusar Ada di Serengan

Baca juga: Kronologi Ayah Mencabuli Anak Kandung Berusia 11 Tahun Usai Berpisah Dengan Istri

Baca juga: Besok Selasa, UNS Solo Kukuhkan 4 Guru Besar, Ini Daftar Rincinya

Baca juga: Dapat Dukungan Tukang Laden dan Buruh Batang, Bacabup Independen Toni Triyanto Siap Besarkan SPTLB 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved