Berita Semarang
Kisah Suami Istri Penjual Arang di Semarang Jadi Calon Jemaah Haji 2023, Menabung Selama 20 Tahun
Menunaikan ibadah haji menjadi impian yang bakal terwujud bagi sepasang suami-istri warga Kalilateng, Mluweh.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Menunaikan ibadah haji menjadi impian yang bakal terwujud bagi sepasang suami-istri warga Kalilateng, Mluweh, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, yakni Budiono (68) dan Komsyah (63).
Pasalnya, mereka yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang arang tersebut direncanakan berangkat ke ke tanah suci Makkah pada 2023 ini setelah menabung selama lebih dari 20 tahun.
Proses perjuangan Budiono dan istrinya untuk bisa berangkat menunaikan rukun Islam ke-lima tersebut tidaklah instan.
Sebab, mereka harus menyisihkan sebagian penghasilan mereka setiap bulan sejak 2001 hingga akhirnya mendaftar haji pada 2011.
Budiono dan Komsyah sendiri awalnya berjualan arang di dalam karung yang digendong secara berkeliling sejak 1975.
“Kami berjualan arang, dari sisa penghasilan yang untuk bertahan hidup, makan, bayar iuran kerukunan tetangga, kami kumpulkan sedikit demi sedikit sampai terkumpul,” ungkap Budiono ketika ditemui Tribunjateng.com di rumahnya, Selasa (23/5/2023).
Dari pekerjaanya menjual arang tersebut, lanjutnya, dia sempat hanya mendapatkan pendapatan bersih sebanyak Rp 300 sampai Rp 500 ribu per bulan.
Budiono juga mengungkapkan, zaman dahulu, dia dan istrinya berjalan menggendong sekarung arang seberat 30-35 kilogram dari Ungaran ke Pasar Peterongan, Kota Semarang tiap malam.
Untuk menambah penghasilannya, Budiono juga bertani, menanam padi serta mencangkul di kebun.
Sementara, Komsyah juga membuat sarmier, klenyem dan kudapan lain untuk dijual sehingga bisa menambah pendapatan.
Kini, Budiono dan Komsyah bisa menjual 500 kilogram arang dengan harga Rp 5.000 per kilogramnya setiap bulan.
Budiono dan Komsyah merasa sangat bersyukur bisa berhasil mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji pada 2023 ini.
Mereka sebenarnya direncanakan berangkat haji pada 2020, namun karena pandemi Covid-19 selama dua tahun serta regulasi batasan umur membuat mereka tertunda keberangkatannya.
Komsyah mengungkapkan, menunaikan ibadah haji telah menjadi impiannya sejak tahun 90-an lantaran termotivasi oleh almarhum ibunya yang juga berangkat ibadah haji.
“Dari doa ibu saya, dan saya juga diberitahu bahwa suatu saat akan bisa berangkat haji juga, selama saya tulus dan usaha menabung,” kata Komsyah.
Saat ini, Komsyah mengatakan bahwa sebelum mereka berangkat ke Asrama Donohudan, Boyolali pada Minggu (28/5/2023) mendatang, dirinya masih berjualan arang untuk uang saku dan bekal selama perjalanan ibadah tersebut.
Rencananya, Budiono dan Komsyah akan berangkat bersama calon jemaah haji lainnya pada kloter 16 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang. (*)
Sulit Turun! Harga Beras di Semarang Masih 'Mentereng' di Atas Rp15 Ribu |
![]() |
---|
RS Kariadi Rujuk Pasien Ke Rumah Sakit Lain Untuk Mencegah Layanan IGD Membuludak |
![]() |
---|
Pemkot Rencana Tambah 280 Unit Program RTLH, Prioritaskan Penderita TBC |
![]() |
---|
Tak Boleh Lagi Parkir Bejubel, Dewan Minta Tindaklanjut Pemkot Tata Kota Lama |
![]() |
---|
Olim Fight Night 2025 Resmi Dibuka untuk Publik di Semarang, Tiket Dibanderol Mulai Rp35 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.