Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Petani Organik Semarang Siap Hadapi El-Nino, Andalkan Jaringan Irigasi dan Sumur Resapan

Para petani di Kabupaten Semarang bersiap menghadapi fenomena El Nino yang diperkirakan bakal melanda wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Editor: m nur huda
Dok.Humas Setda Blora
Ilustrasi padi organik - Bupati Blora Arief Rohman panen perdana padi organik 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para petani di Kabupaten Semarang bersiap menghadapi fenomena El Nino yang diperkirakan bakal melanda wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Fenomena El Nino ini membuat musim kemarau menjadi lebih panjang hingga ancaman kekeringan pun dapat melanda daerah pertanian di Jawa Tengah.

Ketua Kelompok Tani Albarokah di Semarang, Musthofa, mengatakan, beberapa kelompok petani mengaku sudah lebih siap menghadapi ancaman kekeringan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Kita sebenarnya sudah siap. Para petani sudah siapkan untuk keadaan itu. Para petani sudah kami informasikan untuk menyiapkan benih-penih yang bisa ditanam lebih cepat," jelasnya, Rabu (24/5/2023).

Kelompok Tani Albarokah merupakan kelompok tani yang sudah puluhan tahun konsisten memproduksi pangan organik. Beragam bantuan serta penyuluhan dari pemerintah memang sering dilakukan sehingga kesiapan mereka menghadapi bencana menjadi lebih baik.

Menurut Musthofa, pada musim kemarau tahun ini, para petani di Semarang diminta untuk menanam benih padi yang berbeda serta jenis tanaman lain seperti kacang-kacangan.

"kita terapkan tanam padi untuk umur usia pendek. Alternatif tanaman kacang-kacangan. Kacang merah, kajang hijau, kedelai, dan sebagainya untuk masa tanam pertengahan tahun hingga akhir tahun ," terang Musthofa.

Di samping itu, kata Musthofa, kelompok tani yang dia pimpin juga sudah membuat sumur resapan di dekat lahan pertanian mereka, sebagai langkah antisipasi jika terjadi kekeringan di masa depan.

"Memang di kami sudah menyiapkan jauh-jauh sebelumnya tentang sumur resapan. Sehingga lahan-lahan di sekitar sumber air bisa tercukupi unruk kebutuhan tanam padi," ujar Musthofa menegaskan.

Musthofa mengakui, musim kemarau yang berkepanjangan biasanya mengakibatkan volume produksi di sektor pertanian menurun. Namun, untuk mengantisipasi sampai gagal panen, Kelompok Tani Albarokah
mengandalkan keampuhan sumur resapan yang sudah disiagakan mereka.

"Agar tidak terlalu berkurang, kami sudah siapkan beberapa sumur resapan untuk menghasilkan air. Kearifan lokal selalu kita jaga, karena air itu yang dinantikan-nantikan para petani," tegas Musthofa.

Musthofa menambahkan pada tahun ini, para petani juga diuntungkan dengan adanya bantuan pemerintah berupa jaringan irigasi tersier di Semarang yang mampu menjangkau lebih banyak lahan-lahan pertanian. Menurut Musthofa, jaringan irigasi ini setidaknya mampu membantu pasokan air bagi para petani.

"Irigasi baik. Tapi kalau kekeringan panjang itu tidak menjangkau semua," jelas Musthofa.

Berdasarkan prakiraan BMKG, pada tahun ini, Tanah Air akan diterjang El-Nino. Fenomena ini berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan. Puncak El Nino akan terjadi pada Agustus 2023.

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian berupaya menyiapkan langkah mitigasi agar bencana kekeringan dapat meminimalisir jumlah gagal panen di tingkat petani.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved