Fahry Septian
Fahry Septian Gabung Tim Bulgaria SKV Montana, Pevoli Pertama Indonesia yang Bermain di Eropa
Fahry Septian Gabung Tim Bulgaria SKV Montana, Pevoli Pertama Indonesia yang Bermain di Eropa
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Fahry Septian Gabung Tim Bulgaria SKV Montana, Pevoli Pertama Indonesia yang Bermain di Eropa
TRIBUNJATENG.COM - Penampilan apik Timnas Voli Indonesia beberapa tahun terakhir menarik perhatian dunia.
Terbaru, Timnas Voli Indonesia berhasil menyabet medali emas SEA Games 2023 di Kamboja.
Medali emas ini merupakan capaian tiga kali beruntun yang diraih skuad Merah Putih di SEA Games.

Baca juga: Argentina Tim Termahal di Dunia, Indonesia Dianggap Tak Bisa Bayar, Erick Thohir: PSSI Tidak Miskin
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Timnas Voli Indonesia menjadi berkah untuk Fahry Septian Putratama.
Fahry Septian Putratama dilirik oleh tim kasta tertinggi Bulgaria, SKV Montana.
Tak menolak kesempatan, pemain terbaik Proliga 2023 itu berani meninggalkan tanah air untuk berkarier di Eropa.
Fahry Septian menjadi pemain Indonesia pertama yang akan bermain dan berkompetisi di benua Eropa.
Klub yang akan dibela Fahry juga bukan sembarang klub.
SKV Montana pernah bertengger di peringkat tiga besar Superliga Bulgaria selama empat musim beruntun pada 2014-2015 hingga 2017-2018.
Hanya saja musim lalu tim besutan Daniel Peev itu harus puas menempati peringkat ke-7 dalam klasemen akhir.
Agen Fahry, Ario Satrio, menjelaskan bahwa proses pendekatan telah berlangsung sejak Proliga 2023 masih bergulir.
"Proses sudah berlangsung lama, sejak selesai Proliga 2023," kata Ario dikutip dari BolaSport.com, Jumat (26/5/2023).
"Bahkan sebelum putaran final four Proliga dimulai, saya sudah mulai bicara dengan Fahry," tambahnya.
Fahry menunjukkan perkembangan positif selama membela LavAni sepanjang musim ini.
Ini dibuktikan dengan penghargaan MVP serta pemanggilan Fahry ke tim nasional untuk SEA Games 2023 yang akhirnya membuahkan emas.
"Memang setelah melihat perkembangan Fahry di Proliga trennya memang stabil," ucap Ario memaparakan.
"Setelah selesai final four, Fahry menjadi MVP. Dari situ nilai jualnya naik," ujarnya.
Ario menuturkan bahwa sebenarnya ada tiga klub Eropa yang tertarik dengan pebola voli asal Yogyakarta tersebut.
Sebelum Montana, ada dua klub asal Prancis dan Polandia yang tertarik dengan Fahry.
Polandia merupakan negara terpandang di jagat voli.
Juara Dunia tiga kali itu saat ini bertengger di peringkat teratas ranking negara FIVB. Adapun Prancis di peringkat tiga.
Akan tetapi, klub peminat Fahry dari Prancis dan Polandia tersebut tidak bermain di kasta tertinggi dari kompetisi bola voli di sana.
"Tawarannya pun tidak begitu menarik, saya bicara dengan Fahry, dua klub itu bukan divisi tinggi," ungkap Ario.
"Ada peluang main di sana, tapi liganya bukan dari kasta tertinggi, kami secara halus menolak menerima tawaran tersebut dengan berbagai pertimbangan."
"Itu karena pemain Indonesia kalau bermain divisi dua atau tiga itu tidak dapat perhatian," imbuhnya.
Setelah pencarian berlanjut, baru kemudian Fahry mendapatkan tawaran dari SVK Montana.
Ario menegaskan bahwa Montana memang tertarik dengan kemampuan Fahry setelah mengamati atlet berusia 24 tahun itu dari video-video pertandingan.
Menurut Ario, pelatih Montana, Daniel Peev, yang pernah melatih timnas Bulgaria pun kepincut dengan performa Fahry.
"Mereka baru tertarik dan belum mengajukan angka, masih negosiasi, sempat alot akhirnya pada satu titik," ucap Ario.
"Saat Fahry mengikuti TC (pemusatan latihan) SEA games, saya tidak ingin mengganggu Fahry dan memecahkan konsentrasinya yang sedang fokus timnas Indonesia."
"Baru setelah SEA Games tawaran untuk Fahry sudah bagus."
"Fahry juga mulai sudah bisa berpikir dan memutuskan bersama istri. Akhirnya ini menjadi pilihan terbaik."
"Memang Fahry berkeinginan main di luar."
"Ini dipengaruhi faktor Proliga masih lama, daripada dia bermain tarkam yang mungkin ada atau tidak."
Fahry sendiri masih terikat kontrak dengan Lavani untuk semusim lagi di Proliga yang akan digelar pada tahun depan.
"Lebih bagus bagi dia untuk bermain di luar untuk mengembangkan diri."
"Jadi langsung diputuskan sekitar tiga hari setelah final SEA Games. Dia (Fahry) bilang ke saya 'oke'," ujarnya menirukan.
Ario membeberkan bahwa Fahry juga punya nilai lebih karena kemampuannya dalam berbahasa Inggris cukup baik.
"Istrinya pun sangat fasih berbahasa Inggris," ujarnya.
"Mungkin bulan Juli akhir Fahry berangkat ke Bulgaria, Agustus menjalani TC di sana. September kompetisi dimulai."
"Fahry bertanggung jawab dengan pilihannya, seperti mengikuti program latihan dan pertandingan di sana."
(*)
INFOGRAFIS Prabowo: Kasus Keracunan MBG Hanya 0,00017 Persen, Malah Serap 1,5 Juta Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Kronologi Mahasiswa UI Hilang Setelah Hadiri Acara Kampus, Ditemukan di Apartemen |
![]() |
---|
Menyusuri Rumah Blimbing Semarang, Jejak PKI yang Ditinggali Veteran |
![]() |
---|
Gempa Terkini Senin 29 September 2025 Sore Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik di Sini |
![]() |
---|
Bukan STY, Pelatih Spesialis Medali Ditunjuk PSSI Nahkodai Timnas Indonesia di SEA Games 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.