Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Cerita Haru Anak Yatim Diterima Sekolah Gratis di SMK Jateng Semi Boarding

Seorang calon siswa SMKN Jateng semi boarding, Wahyu Aji Pangestu, tampak sangat gembira begitu mengetahui dirinya positif diterima

Editor: galih permadi
istimewa
Seorang calon siswa SMKN Jateng semi boarding, Wahyu Aji Pangestu, tampak sangat gembira begitu mengetahui dirinya positif diterima sebagai siswa di SMKN 1 Wirosari Grobogan. 

Terima kasih ke Pak Gubenur dan Wakil Gubernur," pungkasnya.

Sementara itu, Sri Katun, mengaku awalnya sempat bingung mencari sekolah berkualitas untuk anaknya.

Apalagi, dia mengalami keterbatasan ekonomi. Begitu dia mendapat informasi adanya PPDB di SMK Jateng boarding dan semi boarding, Sri pun mendaftar."

"Alhamdulilah, putra saya bisa diterima. Tidak di SMK Jateng Semarang, tapi dia diterima di SMK Jateng semi boarding di SMK Wirosari di Grobogan," kata Sri.

Nantinya, dia tidak perlu lagi memikirkan uang sekolah dan tempat tinggal si anak.

Sebab, di SMK semi boarding nanti, segala keperluan sekolah, mulai dari asrama dan biaya sekolah, ditanggung pihak sekolah. Dia hanya tinggal mencari uang saku untuk anaknya.

"Kondisi ekonomi keluarga kami, kan saya janda dengan tiga anak. Sudah mau lima tahun jadi janda.

Saya hanya jualan seperti ini saja. Kayak es, ciki (jajan), itu pendapatannya juga tidak banyak. Paling sehari untung bersih sekitar Rp20 ribu. Kalau warung ramai bisa dapat Rp30 ribu- Rp40 ribu. Kalau sepi dapat Rp10 ribu," ucapnya.

Sebagai informasi, pada tahun ini selain ada tiga SMK Jateng full boarding yaitu di Semarang, Pati dan Purbalingga, juga terdapat 15 SMK Jateng semi boarding. Dengan total kuota siswa yang dibutuhkan yaitu 749 anak.

Untuk memastikan siswa yang diterima benar-benar siswa tidak mampu, pihak panitia penerimaan siswa baru SMKN Jateng melakukan visitasi atau atau kunjungan.

Pada masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024, tim visitasi mengunjungi sebanyak 1.125 rumah calon peserta didik yang berasal dari keluarga miskin.

Pada seleksi tahap III peserta harus menjalani tes validasi, di antaranya meliputi psikotes, tes kesehatan, tes kebugaran, wawancara hingga visitasi ke rumah masing-masing calon siswa.

Tim visitasi akan mendatangi calon siswa satu persatu, untuk memastikan data yang dikirimkan benar-benar valid.

Sekolah gratis ini merupakan program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang dikhususkan siswa dari keluarga miskin sebagai salah satu cara penanggulangan kemiskinan di Jateng melalui jalur pendidikan.(*) 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved