Denise Chariesta Bongkar Tabiat JK yang Ogah Tanggung Jawab Atas Kehamilannya, Setiap Hari Memaki

Denise Chariesta Bongkar Tabiat JK yang Ogah Tanggung Jawab Atas Kehamilannya, Setiap Hari Memaki

TRIBUNJATENG.COM - Kisah percintaan Denise Chariesta dengan seorang pria berinisial JK telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.

Terlebih lagi setelah selebgram terkenal ini mengumumkan kehamilannya di luar ikatan pernikahan.

Banyak warganet yang awalnya mengira bahwa JK meninggalkan Denise Chariesta di tengah-tengah kehamilannya.

Namun, fakta-fakta yang sebenarnya pun akhirnya terungkap, mengungkap bahwa Denise Chariesta yang sebenarnya kabur terlebih dahulu dari Thailand ke Indonesia, meninggalkan JK.

Dalam sebuah podcast berjudul "Need A Talk" yang dirilis pada Jumat, 2 Juni 2023, Denise Chariesta menjelaskan bahwa kaburnya dia bukanlah karena ditinggalkan oleh JK, melainkan karena dirinya yang memilih untuk kabur terlebih dahulu.

Dia berkata, "Jadi kan pada bilang aku ditinggal. Sebenarnya bukan aku ditinggal, pertamanya memang aku yang kabur."

Denise Chariesta melakukan tindakan nekat tersebut karena dia sudah tidak tahan lagi dengan perilaku JK. 

Dia menjelaskan, "Kenapa aku kabur? Karena aku nggak tahan tiap hari dimaki-maki. Kalau dia udah mabok, itu kayak kepribadian ganda kali ya."

Tidak hanya mengalami penyalahgunaan verbal, Denise Chariesta juga pernah menjadi korban kekerasan fisik oleh JK, yang sampai menjambak rambutnya.

Puncak kemarahan Denise Chariesta datang ketika JK memaki-makinya di depan para karyawan mereka sendiri.

"Kalo ditanya kenapa dulu diem aja segala macem, mungkin yang pertama karena gua nggak hamil yang dulu dan yang kedua dia maki-maki gua pas lagi berantem berdua," ungkap Denise Chariesta.

Lebih lanjut, dia melanjutkan, "Tapi kalo tiap hari dimaki-maki di depan karyawan tim YouTube gua, kayaknya enggak banget deh."

Insiden yang terjadi pada saat itu membuat Denise Chariesta merasa kehilangan harga diri dan tidak berdaya.

Kisah percintaan ini menggugah emosi banyak orang dan memicu diskusi tentang kekerasan dalam hubungan.