Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha

Dispertan PP Kabupaten Karanganyar Perketat Lalu Lintas Ternak Jelang Iduladha

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar akan memperketat lalu lintas hewan ternak menjelang Iduladha.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Muhammad Sholekan
Pemilik salah satu peternakan sapi yang ada di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo saat memberi makan sapi-sapinya, Rabu (7/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR -- Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar akan memperketat lalu lintas hewan ternak menjelang Iduladha.

Kabid Peternakan Dispertan PP Karanganyar, Heri Sulistyo menyampaikan, rapat koordinasi antara Dinas Peternakan di Solo Raya telah digelar, beberapa waktu lalu.

Sesuai kesepakatan dalam rapat tersebut lalu lintas ternak akan diperketat guna mengantisipasi adanya ternak yang terpapar Lumpy Skin Disease (LSD).

"Sesuai kesepakatan, lalu lintas ternak, khususnya sapi, se-Eks-Karesidenan Solo harus dilengkapi SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan)," kata Heri kepada Tribun Jateng, Rabu (7/6).

Heri menuturkan, keberadaan SKKH dapat memberikan rasa aman bagi para konsumen. Pasalnya ternak yang terpapar LSD sulit dideteksi secara visual, seperti halnya ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Oleh karena itu peternak diharapkan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pemeriksaan ternak.

"Dua minggu sebelum hari-H (Iduladha—Red), kami cek ke kandang-kandang. Saat hari-H, kami juga cek ke masjid-masjid dan RPH (Rumah Pemotongan Hewan)," kata Heri.

Selain cek ke kandang, lanjutnya, petugas juga akan mengecek kondisi ternak kambing atau domba yang dijual oleh pedagang musiman. Pihaknya berupaya memastikan kondisi ternak yang digunakan untuk kurban nantinya dalam kondisi sehat.

Meningkat

Sementara itu, di Sukoharjo, penjualan sapi untuk kurban meningkat menjelang Iduladha. Hal itu membawa berkah bagi peternak.

"Penjualan sapi tahun ini sangat bagus. Sangat banyak sekali peminatnya, stok kami kurang-kurang terus, alhamdulillah," kata Suwanto, pemilik Lembu Multi Farm di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

Pria yang akrab disapa Pak Ndut itu mengungkapkan, selain karena musim lebaran haji, penjualan dan harga sapi meningkat karena tidak ada isu penyakit PMK ataupun LSD.Dia mengungkapkan, untuk harga sapi mulai di harga Rp 23 juta untuk jenis sapi lokal. Adapun untuk sapi lain, seperti limousine, bisa sampai harga paling murah Rp 45 juta.

Tidak adanya isu terkait penyakit PMK maupun LSD, menurut dia, dperkirakan menjadi faktor kenaikan dibanding tahun sebelumnya. "Karena kemarin bareng PMK dan LSD. Pada tahun ini ada kenaikan harga yang sebelumnya Rp 21 juta, naik di harga Rp 23 juta. Harganya naik sekitar 5-10 persen," ungkapnya.

Bahkan, menurut dia, beberapa jenis sapi ada yang harganya naik sampai 100 persen atau dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. "Kalau yang pesan sapi di sini ya sekitar Solo Raya. Ada dari Kota Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan lain-lain. Pesanannya juga sangat meningkat," jelasnya.

Di peternakan sapi Suwanto, pada Senin (5/6) lalu, ada 50 sapi yang sudah siap untuk dipasarkan atau dibeli oleh konsumen. "Ini yang ready ada 50 ekor, tapi sudah dipesan orang 38 atau yang sudah dibooking," imbuhnya. (ais/kan)

Baca juga: Kabar Gembira, Harga BBM Pertamina Turun se-Indonesia, Ini Harga Jateng & Jatim per 7 Juni 2023

Baca juga: Ini Kendala Pembangunan Tanggul Laut dan Kolam Retensi pada Tol Semarang - Demak Seksi 1

Baca juga: Sah! Daftar Tarif Listrik dan Token Listrik PLN per Rabu 7 Juni 2023 Beli Rp 100 Ribu Dapat Segini

Baca juga: Pembangunan Tanggul Laut dan Kolam Retensi pada Tol Semarang-Demak Masih Terkendala Tanah Terendam

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved