Berita Pendidikan
FEB Unnes Akan Bangun Gedung Perkuliahan 10 Lantai, Ditarget Rampung November 2023
Topan, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyampaikan keluhannya atas proses pembangunan.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Topan, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyampaikan keluhannya atas proses pembangunan yang tengah berlangsung di kampusnya.
Selain suara deru alat berat pengeruk tanah, debu dari guguran tanah yang dikeruk dan diangkut truk membuatnya sakit mata.
"Ini beneran sakit mata, karena bukan cuma kena debu, tapi kayak disiram pasir ke muka, perih banget di mata," akunya pada Tribun Jateng, Rabu (7/6/2023).
Permasalahan ini dikeluhkan beberapa pekan oleh mahasiswa lain di kampus sisi timur, yakni Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan Fakultas Teknik (FT).
Mereka bahkan sempat berseloroh di Twitter melalui akun @unnesmenfess bahwa Unnes merupakan akronim Universitas Negeri Sahara karena situasi jalanan yang berpasir.
Jalan yang berpasir ini juga mengakibatkan para pengguna tidak fokus berkendara karena kelilipan debu dan pasir, hingga mengakibatkan kecelakaan.
"Beberapa kali terjadi kecelakaan, baik kecelakaan tunggal maupun kecelakaan sesama pengendara," ungkapnya.
Ia mengakui memang sejumlah mahasiswa tidak mengenakan helm saat berkendara ke kampus, namun beberapa mahasiswa yang mengenakan helm pun mengaku tetap kelilipan.
Maka dari itu ia meminta kebijakan dari pihak kampus untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dikeluhkan mahasiswa.
Terpisah, Dekan FEB Unnes, Dr. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si., menyatakan bahwa proyek tersebut akan rampung pada November 2023.
Ia akui adanya dampak dari proses pembangunan yakni suara bising alat berat dan pasir dan debu dari aktivitas penggalian lokasi pembangunan.
"Memang proses pembangunan yang kita sudah juga koordinasikan dengan para pengembangnya agar tetap menjaga keamanan dan kebersihan juga sehingga secara tanah yang di aspal gitu untuk sering dibersihkan, kemarin kita cek sore-sore sudah ada tangki air yang membersihkan," terangnya.
Meskipun proses ini dirasa mengganggu kenyamanan banyak pihak, bahkan hingga menimbulkan insiden, ia menyatakan proses pembangunan ini tidak berjalan selamanya.
Proses ini hanya berlangsung selama pemindahan tanah dalam tempo satu bulan ini.
Adapun pembangunan ini diperuntukkan guna gedung perkuliahan 10 lantai.
LPPM Undip Luncurkan Diseminasi Hasil Kajian Fortifikasi Pangan, Soroti Masalah Gizi |
![]() |
---|
Sosok Revita, Pevoli Cantik UPGRIS yang Optimistis Kejar Emas di Ajang Porsenasma V |
![]() |
---|
SCU dan PT SPIL Luncurkan SPIL Research Center, Wadah Pengenalan Industri Logistik |
![]() |
---|
Tim KKN Undip Latih Ibu-ibu PKK Desa Sepakung Sulap Biji Alpukat Jadi Teh Kesehatan |
![]() |
---|
Tim KKN Undip Gagas Wisata Petik Alpukat di Desa Sepakung Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.