Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Brebes

Kisah Aan Dorong Kursi Roda Suaminya Sejauh 10 Km, Ternyata Juga Mencari Nafkah Dengan Cara Mengamen

Pasangan suami istri (Pasutri) Aan Diniyati (40) dan Nurohman (56) sudah sepakat tak ingin merepotkan orang lain sehingga rela mendorong kursi roda.

Editor: raka f pujangga
Kompas.com/ Tresno Setiadi
Aan Diniyati (40) harus berjalan kaki sekitar 10 kilometer pulang pergi mengantar suaminya yang duduk di kursi roda untuk berobat dan cuci darah ke RS Bhakti Asih Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (10/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Pasangan suami istri (Pasutri) Aan Diniyati (40) dan Nurohman (56) sudah sepakat tak ingin merepotkan orang lain.

Sehingga Aan rela memilih mendorong kursi roda sejauh 10 kilometer, daripada harus menggunakan mobil siaga milik pemerintah desa.

Warga Desa Kertabesuki itu mengaku, hal itu merupakan keputusan berdua dengan suaminya. 

Baca juga: Cerita Haru Aan Rela Dorong Kursi Roda Sejauh 10 Kilometer Demi Suaminya Cuci Darah 2 Kali Sepekan

"Sudah keputusan berdua, tidak mau naik mobil siaga. Kata suami, lebih nyaman diangkat istri sendiri. Kalau diangkat orang lain, merepotkan tenaga orang lain," kata Aan, kepada Kompas.com, pada Senin (12/6/2023).

Aan mengantar suaminya cuci darah di RS Bhakti Asih, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Nurohman mengalami sakit gagal ginjal dan harus cuci darah rutin setiap Rabu dan Sabtu.

Karena kakinya bengkak, membuat Nurohman hanya bisa terbaring di tempat tidur dan menggunakan kursi roda.

Di rumah yang tidak layak huni di RT 005 RW 001 Kertabesuki, mereka hanya tinggal berdua.

Sementara, anaknya yang kelas 1 SMP tinggal di panti asuhan.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia harus berkeliling kampung hingga pasar untuk mengamen.

Uang hasil mengamen sehari Rp 50.000 hingga Rp 60.000 hanya cukup untuk biaya makan.

"Sebenarnya, mengamen juga tidak boleh sama suami, karena sendirian di rumah. Tapi, terpaksa buat makan. Saat saya pergi ngamen, suami saya kunci dari luar rumah," kata Aan.

Kepala Dusun Kertabesuki, Wanasari, Brebes, Didi Suwandi mengatakan, keluarga Aan memang tergolong warga tidak mampu.

Keluarga Aan telah terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah dan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai penerima bantuan iuran.

Baca juga: Kisah Pasien Cuci Darah RSI Fatimah Cilacap Harus Ke Luar Kota Karena BPJS Kesehatan Putus Kerjasama

Kepesertaan BPJS Kesehatan itu yang digunakan Nurohman untuk berobat gratis ke RS Bhakti Asih, Brebes.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved