Berita Internasional
Warga Paris Diminta Hidup Berdampingan dengan Tikus
Di Paris, Prancis, populasi tikus disebut-sebut sudah tak terkendali. Berbagai upaya untuk membasmi binatang pengerat itu tak membuahkan hasil.
Hewan-hewan ini bisa ditemukan di tempat-tempat sampah bahkan hingga ke lokasi pasar-pasar terbuka di jalanan dans sekitar Champs-Elysee.
Bahkan tak jarang tikus ini terlihat berkeliaran di depan katedral Notre Dame sehingga mengganggu para wisatawan.
"Sarang mereka di bantaran sungai dan di saluran-saluran pembuangan kebanjiran dan mereka terpaksa harus pindah ke tempat lain," tambah Salines.
Namun, pakar tikus dan penulis beberapa buku, Pierre Falgayrac menyebutkan, banyaknya tikus yang muncul bukan berarti tikus telah "menginvasi" kota Paris.
"Sederhananya, semakin banyak tikus terlihat bukan berarti jumlah hewan ini bertambah," ujar Falgayrac.
Sejumlah ilmuwan bahkan meyakini, tikus yang secara rutin menyantap makanan yang mengandung antikoagulan membuat mereka perlahan-lahan memiliki imunitas beberapa jenis racun yang digunakan untuk membasmi mereka.
"Di masa depan, pemerintah harus membasmi tikus terlebih dahulu sebelum pekerjaan konstruksi dimulai.
Itulah cara untuk mencegah mereka pindah ke tempat lain," ujar Falgayrac.
Hidup berdampingan dengan tikus
Setelah sejumlah upaya pembasmian tikus dinilai tak menunjukkan hasil maksimal, pemerintah Paris meminta warga hidup berdampingan dengan tikus.
"Dengan arahan dari wali kota, kami telah memutuskan untuk membentuk sebuah komite untuk masalah kohabitasi (hidup berdampingan)," kata Wakil Wali Kota Paris Anne Souyris pada Kamis (8/6/2023) dikutip dari RT.
Sebelumnya, beragam cara telah dicoba oleh pemerintah setempat untuk mengatasi masalah tikus.
Di antaranya pada tahun 2017 pemerintah mengucurkan dana sebanyak 1,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 26 miliar untuk program pembasmian tikus.
Berbagai upaya pembasmian telah dilakukan seperti pemasangan tempat sampah kedap udara, serta pemakaian racun tikus dalam skala besar di ribuan lokasi di seluruh kota.
Namun masalah tikus di kota itu tak kunjung selesai, dan semakin memburuk usai peristiwa protes reformasi pensiun akhir-akhir ini.
Gara-gara Pakai ChatGPT, Seorang Pengacara Didenda Rp166 Juta |
![]() |
---|
Pasien Menang Gugatan Setelah Diejek Dokter saat Tak Sadar di Meja Operasi, Dapat Ganti Rugi Rp6,7 M |
![]() |
---|
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.