Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Rangkaian Peringatan Tahun Baru Jawa Pranata Mangsa 1 Kasa 2934, Kejawen Maneges Melepas Burung

Kejawen Maneges kembali melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Tahun Baru Pranata Mangsa 1 Kasa 2934 Jawa.

|
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kejawen Maneges kembali melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Tahun Baru Pranata Mangsa 1 Kasa 2934 Jawa, pada Kamis (22/6/2023). Berlokasi di Pendapa Wiragati, Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. 

Mengusung tema "Tahun Baru Jawa Pranata Mangsa Adalah Milik Kita Semua Apapun Agama dan Kepercayaannya," rangkaian kegiatan diawali mulai pukul 11.00 WIB yakni wilujengan Abiseka Gajah Mada. 

Kemudian pukul 13.00 WIB melepas burung dan benih lele, diilanjutkan menuju Pasitran Wiragati di Desa Pener, selanjutnya menuju kabuyutan Candi Sigerit Wiragati. 

Dilanjutkan pukul 17.30 WIB melaksanakan Samadi Pergantian Tahun. 

Pukul 18.00 WIB detik-detik pergantian Tahun Baru Jawa, dan pukul 19.00 WIB sampai selesai berlangsung malam resepsi. 

Informasi tersebut disampaikan Resi Palon Romo Purwo Susongko, saat ditemui Tribunjateng.com di sela-sela kegiatan, Kamis (22/6/2023). 

Dikatakan Romo Purwo Susongko, ajaran dasar Kejawen Maneges menganut tiga hal yakni dana, sila dan samadi. 

Makna Dana, adalah membantu orang yang sakit dan melepas penderitaan makhluk hidup lain. 

Sedangkan makna Sila, yaitu melaksanakan delapan ajaran Kejawen Maneges. 

Sementara Samadi, yakni menyucikan pikiran atau dalam artian harus berpikir bersih. 

"Kenapa pikiran harus suci, bersih, karena perkataan, tindakan, semuanya bergantung dari pikiran. Jika pikiran bersih, maka semuanya akan mengikuti bersih baik perkataan maupun tindakan," jelas Romo Purwo, pada Tribunjateng.com. 

Untuk makna melepas hewan burung dan benih ikan lele, dikatakan Romo Purwo karena sesuai elemen ajaran pertama dari Kejawen Maneges yaitu belajar supaya tidak melakukan pembunuhan atau penyiksaan kepada makhluk hidup termasuk hewan. 

Bagi orang Kejawen Maneges, nikmat diberi kesehatan adalah berkah yang paling utama. 

Maka untuk mendukung kesehatan selain berobat secara medis, karena Kejawen Maneges merupakan kepercayaan yang dilakukan berdasar pada budi pekerti, maka salah satu caranya yakni membebaskan makhluk hidup dari penderitaan. 

"Kami meyakini, ketika orang jawa mulai tidak melakukan pembunuhan terhadap hewan, mungkin energi positif orang jawa akan lebih baik lagi. Aura cinta kasih, welas asih akan kembali lagi seperti ajaran leluhur untuk tidak membunuh hewan dengan alasan apapun termasuk ritual. Di kami (Kejawen Maneges) tidak ada ritual yang sampai membunuh hewan," terangnya. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved