Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

RIP Fajri Pria Tangerang Berbobot 300 Kg, Menangis Dini Hari, Enggan Repotkan Tetangga

Meski merasakan sakit tiap malam, Fajri tak mau dibawa ke rumah sakit lantaran sadar tubuhnya yang besar bakal merepotkan tetangganya

Editor: muslimah
Istimewa
Penderita obesitas, Muhammad Fajri dibawa ke RSUD Kota Tangerang untuk menjalani perawatan kesehatan. Kondisi kesehatannya ditangani tim kesehatan RSUD Kota Tangerang termasuk dokter spesialis penyakit dalam. 

TRIBUNJATENG.COM - Sosok Muhammad Fajri dalam beberapa waktu terakhir menghiasi pemberitaan.

Dia adalah pria asal Tangerang yang memiliki bobot hingga 300 kilogram.

Fajri menjadi viral saat ia akan dievakuasi ke rumah sakit.

Waktu itu petugas sampai membongkar rumah. Untuk mengangkatnya ke mobil pun harus menggunakan forklift.

Baca juga: Fajri Pria Obesitas Ternyata Tulang Punggung Keluarga, Dini Hari Menangis, Tetangga Kaget Kondisinya

Baca juga: Pengakuan Mahasiswi di Purbalingga yang Tipu Ratusan Juta Modus Lolos PNS, Uangnya Lari ke Sini

Fajri (26) imeninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) dini hari tadi.

Meninggalnya Fajri sudah dibenarkan petugas kamar mayat di RSCM.

"Iya Fajri meninggal, tapi tidak dibawa ke kamar jenazah langsung dibawa dari ruang rawatnya di Gedung A," katanya.

Pasien obesitas Muhammad Fajri (kiri) dan Arya Permana (kanan) yang pernah ditangani Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Pasien obesitas Muhammad Fajri (kiri) dan Arya Permana (kanan) yang pernah ditangani Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. (Kolase TribunJakarta.com)

Fajri merupakan sosok pria yang enggan merepotkan tetangganya.

Meski merasakan sakit tiap malam, Fajri tak mau dibawa ke rumah sakit lantaran sadar tubuhnya yang besar bakal merepotkan tetangganya.

Sampai akhirnya seorang tetangga bernama Acim mendengar rintihan Fajri pukul 03:00 WIB yang menembus tembok rumahnya.

Acim merupakan tetangga Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tengerang sejak empat tahun terakhir.

Meski bersebelahan, Acim mengaku jarang berkomunikasi dengan Fajri. Apalagi setelah Fajri hanya bisa berbaring di kasur.

Namun kejadian dini hari saat Acim mendengar rintihan Fajri membuatnya merasa iba.

Hingga keesokan harinya Acim mendatangi Fajri untuk membawanya ke rumah sakit.

"Saya kan di sini kalau malam tuh jam 2-3 dini hari kadang Fajri suka nangis katanya sakit," kata Acim berbincang dengan TribunJakarta, Kamis (15/6/2023).

Fajri mengatakan kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tangannya pada malam hari.

Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan Fajri akhirnya mau dibawa ke rumah sakit.

"Sebelumnya kan dia ga pernah mau dibawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gamau. Nah karena ia sakit itu akhirnya mau tuh berobat," papar Acim.

Hanya bisa berbaring 8 bulan terakhir

Sebelum mengalami kecelakaan yang membuatnya tak bisa beraktivitas, Acim menyebut Fajri kerap bepergian dengan sepeda motornya.

RSUD Kota Tangerang akhirnya merujuk Muhammad Fajri ke RSCM karena tak sanggup menangani kasus obesitas yang dideritanya. (Wartakota)
Saat itu, Fajri bekerja sebagai biro saja pengurusan surat-surat kendaraan.

"Badannya sebelum jatuh memang udah gede tapi enggak segede sekarang," kata Acim.

Sekitar delapan bulan terakhir, kondisi kesehatan Fajri memang memburuk.

Hal itu lantaran obesitas ekstrem yang dideritanya membuat berat badannya naik drastis sampai dikabarkan mencapai 300 kilogram.

Alhasil, Fajri hanya bisa berbaring di rumahnya.

Kendati begitu, Acim menyebut Fajri masih bisa bekerja jual beli secara online.

"Dia jualan online, tapi saya gatau jualan apa. Ya dari hape aja kerjanya," kata dia.

Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang menangani Fajri secara khusus akhirnya angkat bicara.

Diketahui, Fajri diketahui pernah mengalami kecelakaan lalu lintas tiga tahun silam dan delapan bulan silam.

Hal itu membuat aktivitas Fajri terhenti, terutama delapan terakhir yang membuatnya hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Namun, kata dr Dicky L. Tahapary selaku dokter spesialis penyakit dalam yang turut menangani Fajri, hal itu bukanlah penyebabnya.

Pasalnya, sejak sebelum kecelakaan, Fajri diketahui memang sudah memiliki berat badan yang berlebih.

Dicky mengakui bahwa aktivitas Fajri yang hanya berbaring selama delapan bulan terakhir itulah yang membuat berat badannya menjadi naik drastis sampai kini di angka sekira 260 kilogram.

Jika dalam kondisi normal, tentunya jumlah asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan keluar sesuai dengan banyaknya energi yang dikeluarkan.

Namun hal itu tak terjadi pada Fajri yang delapan bulan terakhir hanya berbaring di tempat tidur.

Bahkan, sebulan terakhir Fajri sudah tidak tidur terlentang karena pernafasannya terganggu.

"Karena kecelakaan dan lebih banyak berbaring tentu saja pengeluaran akan jauh berkurang."

"Akibatnya (asupan) lebih banyak dan disimpan menjadi lemak tubuh yang berdampak pada organ lain," jelas Dicky.

Mengenak Sosok Fajri Pria Obesitas yang Tak Ingin Repotkan Tetangga, Meninggal Tadi Pagi
 
Sumber: Tribun Jakarta

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved