Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BRIFellowshipJournalism

Evani Jesslyn Dirikan Strada Coffee di Semarang demi Lejitkan Citra Positif Kopi Asli Indonesia

Evani Jesslyn (32) tidak suka minum kopi. Tiap kali minum kopi, perempuan asal Kota Semarang ini selalu mulas, pusing, dan berkeringat dingin.

|
Instagram @evani_jesslyn
Pemilik Strada Coffee Semarang, Evani Jesslyn. 

Berbekal ilmu dan gairah tinggi untuk memajukan kopi Indonesia, masih pada 2012, Evani lalu membuka Strada Coffee di Gajahmungkur, Kota Semarang.

Awal kafenya berdiri, Evani merasa sedih karena orang-orang lebih banyak memesan menu nonkopi. Banyak pelanggan yang skeptis terhadap kopi Indonesia.

Evani lalu mengedukasi pelanggan-pelanggannya bahwa kopi Indonesia jika ditangani dan diolah dengan baik bisa menghasilkan cita rasa berkualitas tinggi.

Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Ketekunan, semangat, dan gairah tinggi di bidang perkopian membawa Evani meraih sejumlah prestasi.

Di antaranya, pada 2016 dia menjadi juara pertama cupping dalam ajang Barista & Farmer di Brasil. Saat itu dia merupakan satu-satunya perwakilan dari Asia.

Evani juga bangga dan merasa terhormat karena dua kali mendapat kesempatan untuk menyajikan kopi bagi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Pertama pada acara Hari Kopi Internasional 2017 di Istana Bogor. Kedua di Festival Terampil 2019 (Jakarta), saat ada sesi cupping bersama Presiden Jokowi," ucap dia.

Kini, Evani dengan Strada Coffee yang dia dirikan masih terus bergerak membawa kopi Indonesia terus naik level. Evani juga memberdayakan para petani kopi lokal dari sejumlah daerah di Indonesia.

Ulya Mayasari, Manajer Strada Coffee Semarang, menunjukkan produk kopi dalam kemasan pouch, Jumat (23/6/2023).
Ulya Mayasari, Manajer Strada Coffee Semarang, menunjukkan produk kopi dalam kemasan pouch, Jumat (23/6/2023). (TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal )

Manajer Strada Coffee, Ulya Mayasari (33), mengatakan bahwa Evani memang punya misi untuk menyejahterakan petani kopi di Indonesia.

Untuk mewujudkannya, dia bermitra dengan petani kopi di Gayo, Papua, Flores, Bali, Toraja, Jawa Tengah.

"Bahan baku green bean semua kami ambil langsung ke petani, bukan lewat pengepul," ujar dia saat ditemui di Strada Coffee Semarang, Jumat (23/6/2023).

Ulya mengatakan, dalam satu bulan, Strada Coffee rata-rata bisa mengolah 200 sampai 300 kilogram green bean untuk kebutuhan kafe.

"Itu belum termasuk yang kami suplai ke hotel dan penjualan daring. Jadi selain coffee shop, kami punya roastery juga. Kami beli biji hijau dari petani, setelah di-roast, kami kemas dengan merek kami dan setor ke sejumlah coffee shop dan hotel. Kopi kami organik dengan grade specialty coffee," jelas Ulya.

Di coffee shop, Strada Coffee juga terus berinovasi menciptakan menu-menu kopi unik supaya cocok di lidah semua orang. Hal ini sejalan dengan misi Strada Coffee agar semua orang yang datang memesan menu kopi.

Dalam hal ini, Strada Coffee punya beberapa menu signature yang memadukan kopi dengan sajian minuman tradisional. Di antaranya ialah es cendol espresso, es kopi ketan hitam, es kopi kacang ijo, dan es kopi kolak pisang.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved