Berita Semarang
Gerakan Pangan Murah Jelang Idul Adha di Semarang, Harga Telur dan Bawang Jadi Perhatian
Pemerintah Kota Semarang kembali menggelar gerakan pangan murah yakni Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang kembali menggelar gerakan pangan murah yakni Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
Gerakan pangan murah kali ini dilaksanakan secara serentak nasional di 341 titik di 300 kabupaten/kota se-Indonesia dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang Idul Adha 2023.
Di Semarang, gerakan pangan murah dilaksanakan di depan kantor Kecamatan Semarang Tengah, Senin (26/6/2023).
Baca juga: Sah! Daftar Tarif Listrik dan Token Listrik PLN Senin 26 Juni 2023 Beli 1 Juta Dapat Segini
Baca juga: Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Bapak-Anak di Banyumas, Ini Kata Polisi Soal Peran Guru Spiritual
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, gerakan pangan murah di ibu kota Jawa Tengah sudah dilaksanakan sejak 2022.
Saat ini, menjadi program rutin bersamaan dengan acara Mbak Ita Sapa Warga. Hingga saat ini, program Pak Rahman sudah digelar di 51 titik baik di kecamatan, kelurahan, maupun tempat ibadah.
"Saat ini, kami bisa mengintervensi kalau ada bahan pokok yang naik," ucap Ita, sapaannya.
Dari paparan badan pangan dan kementerian terkait dalam acara gerakan pangan murah, sambung Ita, disebutkan beberapa bahan pokok yang jadi pemicu inflasi paling tinggi adalah daging ayam, telur, bawang merah, dan bawang putih.
Hadirnya Pak Rahman sangat membantu mengintervensi harga kebutuhan pokok.
"Harga telur ayam di sini dijual Rp 27 ribu. Di luar mencapai Rp 30 ribu," sebut Ita.
Menyikapi harga telur yang melejit, Ita mengatakan, Semarang memiliki badan usaha milik petani (BUMP) yang menjadi supporting Pemerintah Kota Semarang. Selain itu, ada pula BUMN yang bisa memasok kebutuhan pokok masyarakat.
"BUMP punya kerjasama dg gapoktan. Telur dan daging ayam dari Kendal. Kalau butuh modal, kami dorong dibantu oleh perbankan. Ini akan membantu intervensi di Semarang khususnya telur," jelasnya.
Tak hanya harga telur, harga bawang merah dan putih juga dijual lebih murah di program Pak Rahman ini. Harga bawang di luar mencapai Rp 36 ribu, bahkan ada yang menjual Rp 38 ribu - Rp 40 ribu perkilogram.
Di Pak Rahman, harga bawang hanya dijual Rp 31 dibu.
"Ini diharpkan bisa membantu masyarakat. Gerakan pangan murah ini bukan hal yang baru di Semarang. Ini sudah rutin dilakulan," ucapnya.
Dia berharap, inflasi di Semarang akan semakin turun. Saat ini, inflasi month to month 0,112. Angka itu mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 0,22. Sedangkan, inflasi year on year masih bertengger di 3,88. (eyf)
Semarak Fun Run 100 Tahun SMC Telogorejo Semarang, 1.800 Peserta untuk 2 Kategori |
![]() |
---|
Angka Pernikahan Terus Turun Tiap Tahun, Kemenag Kampanyekan GAS Nikah di Tengah CFD Semarang |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Minggu 28 September 2025, Berpotensi Hujan Ringan |
![]() |
---|
Gagal Penuhi Target Emas, Kontingen Catur Jateng Sebagai Tuan Rumah Pomnas XIX Hanya Raih Segini |
![]() |
---|
BSB Village Gelar Pasar Rasa, Buka Akses Danau dan Lepas 16.000 Benih Ikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.