Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Artis

Ini Kronologi Sapi Dewi Perssik Ditolak Versi Pak RT Vs Depe

kronologi kisruh sapi Dewi Perssik versi Pak RT VS versi DP."Awalnya kan sapi datang, sudah ijab kabul. Langsung truk pergi. Tidak ada penolakan. Sapi

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Tribun Sumsel
Ini Kronologi Sapi Dewi Perssik Ditolak Versi Pak RT VS Depe 

Ini Kronologi Sapi Dewi Perssik Ditolak Versi Pak RT VS Depe

TRIBUNJATENG.COM- Dewi Perssik marah saat sapi kurbannya ditolak oleh ketua RT Lebak Bulus 2, Jakarta Selatan.

Menurut keterangan Dewi Perssik, Ketua RT mengatakan tidak membutuhkan daging sapi darinya.

Sementara Ketua RT setempat menggatakan pihak Dewi Perssik lah yang tiba-tiba mengambil sapinya padahal sudah terjadi akad.

Berikut klarifikasi kronologi kisruh sapi Dewi Perssik versi Pak RT VS versi DP.

Ketua RT 06/RW 04, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, menceritakan kronologi masalah sapi kurban milik Dewi Perssik.

Awalnya, sapi diantarkan ke lokasi pemotongan yakni Masjid Babul Khoirot. Telah terjadi akad Dewi Perssik akan kurban di situ.

"Awalnya kan sapi datang, sudah ijab kabul. Langsung truk pergi. Tidak ada penolakan. Sapi datang jam 10.00 WIB, diambil jam 16.00 WIB. Berarti 6 jam di situ, dikasih makan, dijaga. Itu kan enggak ditolak," kata Pak RT.

Namun tiba-tiba pukul 16.00 WIB, menurut Pak RT, pihak Dewi Perssik ingin mengambil sapinya.

Pihak Dewi Perssik ingin memotong sendiri dan membagikan daging kurban ke warga sekitar. Pihak Dewi Perssik pun meminta data warga sekitar untuk ia bagi-bagikan daging.

Ketua RT mempersilahkan sapi untuk dibawa kembali.

Namun, Ketua RT meminta sapi untuk diambil sendiri. Pak Ketua RT tidak mau ambil resiko untuk membantu menaikkan sapi tersebut ke truk.

"Saya enggak mau ambil resiko angkat sapi 1 ton. Kalau anak buah saya kenapa-napa kan resiko. Sapi diambil lagi juga itu kan membuat kesan buruk bagi saya. Apa saya enggak dipercaya" katanya.

Dewi Perssik lantas mengatakan jika Pak RT minta uang Rp 100 Juta ke asisten dan sopir Dewi Perssik.

Namun menurut Pak RT itu tidak benar.

"Itu gak benar (minta uang Rp100 juta). Cuma ucapannya, 'Jangan kan Rp100 ribu atau Rp200 ribu. Bahkan Rp100 juta pun enggak mau (bantu naikkan sapi). Kalau mau ambil, ambil sendiri, saya enggak mau anak buah saya resiko angkat sapi 1 ton',". katanya.

Versi Dewi Perssik

Dewi Perssik yang mendapat informasi penolakan sapi oleh Pak RT pun marah. Dewi sendiri mendapatkan cerita dari asisten dan sopir.

Ia mengungkapkan penolakan sapi kurban itu melalui Live Instagram pada Selasa, 27 Juni 2023, malam hari.

Dewi Perssik juga menceritakan kronologi awalnya.

Kepada pedagang sapi, Dewi Perssik tidak mau memberi alamat rumahnya. Ia pun meminta pedagang sapi untuk mengantar ke Masjid Babul Khoirot.

"Aku tidak terterakan alamat aku, aku sengaja karena memang aku tidak mau alamat rumah aku itu aku kasih tahu orang," terang Dewi Perssik

"Jadi aku nyuruh pak ustaz di sini, 'Titip ya, Pak, titip di masjid'."

"Sapinya udah ditaruh di sini, aku beli sapinya di Brebes," ucapnya.

Namun, Dewi Perssik menyampaikan, security dan asisten rumah tangga (ART)-nya justru ditegur oleh ketua RT dan beberapa warga setempat.

Disebutkan, pihak ketua RT tak membutuhkan daging sapi dan meminta pihak Dewi Perssik mengambil sapi kurban tersebut.

"Abis itu dari tim aku, dari temen-temen aku semuanya, tim dari sahabat-sahabat Ganjar, temen-temen aku semuanya itu pada mau ngambil sapinya."

"Setelah ngambil sapinya itu pak RT-nya sama beberapa warganya itu ngomong sama security aku sama asisten aku."

"'Kita nggak butuh daging, ambil aja sapinya', ini menurut versi dari asisten aku dan security aku ya," ungkapnya.

Dewi Perssik pun tak menyangka pihak RT marah dan ia pun berinisiatif untuk menyembelih sapi kurban tersebut.

Hal ini lantaran Dewi Perssik ingin membantu warga yang membutuhkan daging dan tak mampu.

"Terus aku bilang, 'Lho kenapa? Kok marah?'"

"Biar tidak merepotkan warga setempat, biar temen-temen aku aja yang motong sapinya, tinggal nanti di-list aja warga-warga Lebak Bulus ini, mana aja yang butuh, yang nggak mampu kita kasih daging," tuturnya.

Namun, Dewi Perssik membeberkan, pihak RT mengaku kepadanya tak kekurangan daging sapi.

"Tiba-tiba pak RT-nya sama ada beberapa warga bilang ke asisten saya dan juga kepada security saya, 'Warga sini tidak kekurangan daging sapi', ngomong kayak gitu Pak RT-nya, Guys."

"'Ambil aja daging sapinya, kita tidak butuh'," sambungnya.

Bahkan, Dewi Perssik sempat diminta untuk membayar Rp 100 juta.

"Kalau mau bantuin, sini bayar sama saya 100 juta,' gitu," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dewi Perssik memberikan pesan kepada ketua RT-nya dan menyoroti warga yang masih membutuhkan.

Di samping itu, Dewi Perssik sedikit menyinggung masalah sembako.

"Nggak boleh kayak gitu, Pak, masih banyak orang-orang yang membutuhkan, warga-warga bapak itu masih banyak yang membutuhkan."

"Bapak aja waktu itu sembako nggak nyampe ke orang-orang itu, nggak boleh kayak gitu, Pak," tutup Dewi Perssik.

Depe Nangis
Persoalan Dewi Perssik dan pihak Ketua RT 06 Lebak Bulus pun berujung mediasi.

Namun mediasi yang dilakukan Dewi Perssik dan Ketua RT tampak keos lantaran suasana menjadi tegang.

Bahkan Dewi Perssik berderai air mata usai mediasi dengan Ketua RT.

Setelah melakukan mediasi, Dewi Perssik keluar ruangan dengan keadaan menangis.

Ia menyeka air matanya dengan selembar tisu sembari berjalan pulang ke rumah.

Air mata Dewi Perssik tak berhenti hingga ia menguak semua kejadian saat mediasi.

Diakui Dewi Perssik ia menitipkan hewan kurbannya hanya beberapa jam saja.

Hal itu dilakukan karena di rumahnya hanya ada asisten rumah tangga (ART).

Selain itu, Dewi Perssik mengungkap alasannya menitipkan hewan kurban ke masjid karena tidak mau alamat rumahnya tersebar.

"Bukan rumah saya gak mau kotor, tapi saya gak mau alamat rumah saya banyak tahu," ujar Dewi Perssik dikutip Sripoku.com dari YouTube Rasis Entertainment, Kamis (29/6/2023).

Masalah semakin melebar ketika ART Dewi Perssik dibentak-bentak karena masalah hewan kurban tersebut.

"Saya kecewa karena sikap dari Pak RT terhadap ART maupun orang-orang kita," ungkapnya.

"Sekali lagi sapinya itu bukan untuk saya atau orang lain, semuanya buat warga disini. Saya sudah tinggal disini 5 tahun, 1 tahun gak tinggal disini aja saya masih berhubungan," imbuhnya.

Niat baik Dewi Perssik tersebut menjadi terkendala karena harus berurusan dengan Ketua RT.

Ternyata di lingkungan tempat tinghal Dewi Perssik harus melakukan koordinasi dengan Ketua RT ketika ingin membagikan sesuatu.

"Keadaan disini tu peraturannya adalah kalau mau memberikan sembako atau daging harus pamit sama pak RT atau pak ustad," jelasnya.

"Tidak boleh bikin acara sendiri dan Bagikan sendiri itu tidak boleh. Makanya itu yang dijelaskan," lanjutnya.

Peraturan tersebut tidak diketahui Dewi Perssik sehingga masalah dengan Ketua RT semakin berbuntut panjang.

Dewi Perssik mengaku hanya melakukan koordinasi dengan pak ustad yang ada di masjid.

Namun ternyata, terjadi miss komunikasi antara pak ustad dengan Ketua RT.

"Miss-nya itu antara pak ustad dengan pak rt gak ada komunikasi," tambahnya.

Saat menjelaskan hal itu Dewi Perssik tampak intonasi suaranya meninggu dan air matanya ikut berderai.

Ia terlihat berkeringat ketika diwawancara awak media usai melakukan mediasi dengan pihak Ketua RT.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved