Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Jafar Pria Pati Manfaatkan Sampah Plastik Kresek Jadi Lukisan Bernilai Jutaan, Punya Ciri Khas

Jafar menjadi pusat perhatian karena memajang beberapa karya lukis nya yang terbuat dari bahan dasar sampah plastik kresek

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Desta Leila Kartika
Pengrajin Lukisan Dari Sampah Plastik Kresek, Jafar Labib, sedang membuat lukisan dari bahan dasar limbah sampah plastik kresek saat mengikuti pameran dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Jawa Tengah. Berlokasi di area Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) Kabupaten Tegal, Selasa (4/7/2023) kemarin. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kisah inspiratif datang dari pria asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah bernama Jafar Labib, lewat tangan ajaib dan ide kreatif nya limbah sampah plastik kresek bisa disulap menjadi karya seni lukis yang menakjubkan dan sudah pasti bernilai jual tinggi. 

Ditemui Tribunjateng.com saat sedang menjadi peserta pameran pada acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Jawa Tengah di area Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) Kabupaten Tegal, Jafar menjadi pusat perhatian karena memajang beberapa karya lukis nya yang terbuat dari bahan dasar sampah plastik kresek dan menampilkan tokoh-tokoh penting di Indonesia. 

Di antaranya ada lukisan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), ada juga lukisan Megawati Soekarnoputri, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan Taj Yasin. 

Baca juga: Alasan Roby Tutup Jalan dengan Tembok hingga 13 KK Terisolir: Sudah 3 Tahun Mereka Mengucilkan Saya

Baca juga: Driver Ojol Serbu Lapak Kopi Keliling Pak Bhabin di Alun-alun Batang, Curhat Sambil Ngopi Gratis

Pengrajin Lukisan Dari Sampah Plastik Kresek, Jafar Labib, bercerita ia memulai usaha di bidang kerajinan sejak tahun 2016 lalu dan terus berkembang hingga saat ini.

Awal mula muncul ide membuat lukisan dari limbah sampah plastik kresek, dikatakan Jafar karena melihat sampah plastik yang bertebaran di halaman rumah, selokan, dan tempat sampah.

Memiliki jiwa seni yang tinggi dan minat di bidang kerajinan, Jafar mulai berpikir bagaimana agar sampah plastik bisa dimanfaatkan menjadi karya yang memiliki nilai jual atau nilai ekonomi.

Hingga akhirnya menemukan ide untuk dibuat menjadi karya lukisan hitam putih dengan begron tokoh-tokoh di Indonesia maupun artis.

"Bisa dibilang karya lukisan saya ini memiliki ciri khas warna hitam putih dan itu memang saya fokus kan. Kenapa hitam putih? Karena sampah plastik yang paling banyak ditemui ya dua warna itu. Saya tidak kursus atau belajar dari siapa, saya otodidak belajar sendiri, dan ide murni keluar dari pemikiran saya sendiri. Terlebih basic saya memang pelukis tapi di canvas," ungkap Jafar Labib, pada Tribunjateng.com, Selasa (4/7/2023). 

Estimasi pengerjaan tiap karya lukis, Jafar mengatakan bergantung kondisi atau menyesuaikan ukuran bingkai.

Adapun ukuran paling kecil yakni 40x60 cm pengerjaan bisa membutuhkan waktu sampai lima hari.

Kemudian ukuran medium (sedang) 60x80 cm pengerjaan bisa sampai kurang lebih tujuh hari.

Sedangkan ukuran besar sekitar 100x75 cm pengerjaan bisa sampai 10 hari, dan semakin besar ukuran maka pengerjaan jauh lebih lama juga.

Sementara untuk sekali pembuatan lukisan ukuran kecil, dikatakan Jafar membutuhkan setidaknya 150 limbah plastik kresek sedang.

Untuk lukisan ukuran besar membutuhkan limbah plastik kresek kurang lebih 500 kantong.

Awalnya mencari sampah plastik kresek sendiri, namun karena keterbatasan waktu dan tenaga akhirnya Jafar bekerja sama dengan pemulung disabilitas untuk yang menyetorkan sampah ke tempatnya.

Hal itu, dilakukan Jafar sekaligus membantu pemulung disabilitas tersebut.

"Harga sesuai ukuran, kalau yang lukisan paling kecil sekitar Rp 1 juta sudah termasuk bingkai atau pigura dan kaca. Kemudian lukisan ukuran sedang harga Rp 2 juta, dan ukuran besar Rp 3 juta. Semuanya sudah termasuk pigura dan kaca," jelasnya.

Pemasaran karya lukis milik Jafar sudah masuk kelas nasional karena beberapa menteri pernah memesan di tempatnya. 

Termasuk Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah dua kali memesan lukisan di tempat Jafar. 

Seperti tahun 2019 lalu Jafar mendapat undangan ke Jakarta dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan pada November 2022 lalu dia juga diundang dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. 

Selama proses produksi di kediamannya yang beralamat di Desa Jepatlor, RT 03/RW 01, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jafar dibantu oleh beberapa karyawan termasuk saudara dengan tugas atau bagian masing-masing. 

Ada yang bagian pencucian sampah plastik kresek, pengepangan ketika sudah dipotong-potong, dan lain-lain. 

Untuk proses pembuatan lukisan dari limbah sampah plastik kresek, awalnya Jafar mengambil sampah dari pemulung kemudian dicuci, dijemur, kemudian dipotong dan dilanjutkan proses pengepangan. 

Kemudian lanjut proses penempelan pada alas yang disiapkan sampai membentuk wajah sesuai pesanan konsumen. 

Proses akhir ditambah efek Glossy (clear) atau pengkilat untuk menambah daya tarik lukisan, dan mempererat penempelan plastik supaya awet bertahun-tahun. 

"Kalau penempelan saya menggunakan lem bakar dan lem alteko. Nantinya setelah semua proses selesai dan bentuk wajah terlihat, tinggal dipigura dan siap dipasarkan atau diantar ke pemesan," pungkasnya. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved