Wonosobo Hebat

Kita Institute Wonosobo Ajak Organisasi Sipil Genjot Partisipasi dalam Pembangunan Daerah

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Suasana kemeriahan Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dari Kita Institute Wonosobo yang berlangsung di Gedung Sasana Adipura Wonosobo, Kamis (6/7/2023).   

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang diselenggarakan Kita Institute Wonosobo, digelar di Gedung Sasana Adipura, Kamis (6/7/2023). 

Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan eksistensi organisasi masyarakat sipil agar mampu meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan daerah.

Selain itu juga untuk menghadirkan sistem collaborative governance atau pemerintahan yang mengedepankan pemenuhan tujuan melalui kolaborasi antarorganisasi.

Sebab, esensi pembangunan merupakan upaya yang dilakukan terus-menerus, guna menciptakan kesejahteraan seluruh elemen masyarakat. 

Sehingga, dalam prosesnya membutuhkan aspirasi seluruh elemen masyarakat sebagai salah satu input utama mewujudkan pembangunan yang merata untuk menghasilkan produk pembangunan yang tepat guna.

Baca juga: Jangan Lewatkan, Berikut Rangkaian Acara Hari Jadi ke-198 Wonosobo, Ada Konser Musik Denny Caknan 

Baca juga: Pemkab Wonosobo Berharap Sekolah Partisipasi Mampu Secara Riil Tingkatkan Partisipatif

Baca juga: Kapolda Jateng Berikan Penghargaan kepada 50 Personel Polri dan Masyarakat Sipil

Direktur Kita Institute Wonosobo, Eka Munfarida Irfiani menambahkan, dalam rangkaian kegiatan penyelenggaraan Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) 2023 Kabupaten Wonosobo, pihaknya menyelenggarakan berbagai kegiatan.

Di antaranya sekolah partisipasi, lomba cipta menu makanan sehat berbahan dasar ubi, singkong dan talas, diskusi publik memperkuat positioning OMS dalam penentuan kebijakan publik, dan seminar dengan tema 'Pemilu 2024 dan Upaya Mengatasi Permasalahan/Tantangan Daerah'.

Dengan mengangkat tema ‘Menggali informasi, mengembangkan partisipasi, memperkuat demokrasi’, bertujuan untuk memberikan wadah bagi OMS untuk saling berbagi, berkolaborasi, dan belajar satu sama lain. 

Ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan OMS dan mengetahui lebih lanjut tentang pekerjaan mereka. 

"Selain itu, festival ini juga akan mempromosikan nilai-nilai seperti keadilan, demokrasi, dan partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat,” imbuhnya.

Menurut Eka, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) memainkan peran yang sangat vital dalam mencapai tujuan ini. 

Namun, sering kali, OMS tidak sepenuhnya dikenal oleh masyarakat, dan eksistensinya tidak terlihat secara luas. 

"Inilah alasan mengapa kami mengadakan Festival Organisasi Masyarakat Sipil hari ini, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap peran OMS dan kontribusinya yang tak ternilai," ungkapnya. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo dalam arahannya menegaskan, spektrum pembangunan sangatlah luas dan tidak lagi hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi butuh dukungan dari masyarakat, dengan kata lain Government kolaboratif. 

Termasuk diantaranya memperhatikan aspek responsif gender, serta harus memperhatikan Gender Equality and Social Inclusion (GESI), untuk mewadahi perbedaan gender dan kebutuhan khusus masyarakat.

Demikian pula dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok rentan, perempuan, anak, dan disabilitas, dalam proses pengambilan kebijakan terkait pembangunan yang harus diaktifkan, sehingga aspirasi dan kebutuhan masyarakat dapat diakomodir secara komprehensif.

Ia menambahkan, organisasi masyarakat sipil dalam penentuan kebijakan publik pun menempati posisi yang strategis dalam memastikan kebijakan untuk menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat. 

Seluruh peserta berkesempatan menyampaikan pandangannya terkait pembangunan, dan berpartisipasi dalam perencanaan, formulasi, pelaksanaan, monitoring, hingga evaluasi kebijakan dan program pembangunan.

“Kami harap Sekolah Partisipasi mampu secara riil meningkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali, mulai proses perencanaan hingga akses pemanfaatan hasil pembangunan di Wonosobo," ujarnya.

Harapannya hasil pembangunan dapat dirasakan secara adil, merata, dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat, termasuk kaum perempuan, anak, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Selain itu, ujar Andang, pelibatan OMS di Kabupaten Wonosobo dalam pembangunan sudah jelas terlihat. Mengingat, OMS sudah dilibatkan dari mulai perencanaan, implementasi dan beberapa kegiatan monitoring serta evaluasi. (ima)