Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Gunung Kidul

Petaka di Gunung Kidul Itu Berawal dari Ternak Mati Disembelih dan Dagingnya Dikonsumsi

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menjabarkan kronologi penularan bakteri antraks di Gunungkidul

Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
ILUSTRASI JENAZAH 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menjabarkan kronologi penularan bakteri antraks di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diketahui, sudah terdapat tiga orang yang meninggal dunia di wilayah tersebut, dengan rincian 1 teridentifikasi suspek antraks dan 2 lainnya memiliki gejala terpapar antraks

Imran mengatakan, antraks kembali menyebar di wilayah Gunungkidul bermula ketika salah seorang warga berinisial KR menyembelih sapi yang sudah mati.

Daging sapi tersebut dibagikan ke warga untuk dikonsumsi.

"Jadi kita awali dulu dari kasus kematian sapi tanggal 18 Mei, disembelih dan dibagikan kepada warga untuk dikonsumsi. Jadi ini yang menjadi salah satu penyebab penyebarannya," kata Imran dalam konferensi pers secara daring, Kamis (6/7). 

Lalu pada 20 Mei 2023, kambing milik KR mati. Sama seperti sapi, dagingnya dipotong dan dibagikan ke warga.

Kemudian pada 22 Mei 2023, sapi milik SY mati dan dagingnya pun dibagikan. 

Seorang warga yang meninggal berinisial WP, membantu menyembelih sapi milik SY.

Berlanjut di tanggal 26 Mei 2023, anak sapi milik KR mati dan dijual. Tanggal 1 Juni 2023, WP masuk rumah sakit.

"Tanggal 1 Juni WP masuk ke rumah sakit dengan keluhan gatal-gatal, bengkak, dan luka.

Waktu diperiksa ada sampel-nya positif spora antraks dari tanah tempat penyembelihan sapi tadi," ucap Imran. 

Pada 3 Juni 2023, WP dirujuk ke Rumah Sakit Sarjito. Di rumah sakit itu, sampel darah miliknya diambil dengan diagnosis suspek antraks.

Lalu pada 4 Juni 2023, WP akhirnya meninggal dunia. 

"Jadi antraks itu adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri B.anthracis.

Antraks ini umumnya menyerang hewan herbivora seperti kambing sapi domba dan lain-lain, penyakit ini bisa menular pada manusia," ucap dia. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved