Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Haji 2023

Jemaah Haji Kloter 4 Embarkasi Balikpapan Delay 15 Jam

Delay (mengalami keterlambatan) terbang menjadi salah satu masalah yang membayangi jemaah haji asal Indonesia yang hendak pulang ke rumahnya.

Editor: Muhammad Olies
Hidayat/ Tribunnews
Pemerintah Arab Saudi telah menginformasikan kuota haji Indonesia tahun 2024 sebesar 221.000 orang. Yakni tak ada tambahan dibanding haji 2023. 

TRIBUNJATENG.COM - Delay (mengalami keterlambatan) terbang menjadi salah satu masalah yang membayangi jemaah haji asal Indonesia yang hendak pulang ke rumahnya di tanah air. 

Hal ini seperti yang dialami jemaah haji Kloter 4 Embarkasi Balikpapan (BPN 4) yang mengalami delay hingga 15 jam.

BPN 4 seharusnya take off dari bandara King Abdulaziz International Airport (KAIA), pada Selasa, (11/6/2023) pukul 11:00 Waktu Arab Saudi (WAS) berubah menjadi pukul 01:25 WAS, Rabu (12/6/2023).

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Haryanto mengatakan seluruh jemaah BPN 4 berjumlah 229 orang.

Saat ini jemaah sedang transit di Hotel al-Azhar, Jeddah, disediakan pihak maskapai. Mereka akan didorong kembali menuju bandara KAIA pukul 18:30 WAS.

"Karena delay sekitar 15 jam, pihak maskapai memberikan tempat transit di hotel al-Azhar untuk 229 jemaah. Selain penginapan jemaah juga mendapat makan siang dan makan malam," ungkap Haryanto, saat memantau kondisi jemaah di hotel al-Azhar, Jeddah, Selasa.

Baca juga: Kepulangan Jemaah Haji Kloter 17 Asal Kabupaten Semarang Tertunda Sehari, Ini Penyebabnya

Baca juga: Cerita Detik-detik Jemaah Haji Asal Salatiga Meninggal di Pesawat, Diangkut Kargo Menuju Solo

Baca juga: Kisah Jemaah Haji 84 Tahun Hilang Belum Ditemukan Hingga Sekarang, Terakhir Pamit ke WC

Kepada pihak maskapai, Haryanto berharap, bila terjadi delay secepatnya bisa menginformasikan kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Menurutnya, hal itu penting, agar petugas Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan (Yanpul) PPIH Arab Saudi tidak terlanjur mendorong jemaah ke bandara.

"Saya mohon kepada pihak maskapai, pemberitahuan delay, secepatnya beritahu kepada kita," ungkapnya.

"Ini penting, ya, agar bila terjadi delay, jemaah masih tetap tinggal di Makkah. Tidak diberangkatkan menuju Jeddah. Sehingga lebih efisien," tambah dia. Selain itu, Haryanto meminta Garuda Indonesia berkoordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) atau otoritas penerbangan sipil Arab Saudi untuk melakukan upaya-upaya meminimalisir dampak delay terhadap penerbangan kloter berikutnya.

Ini dilakukan agar tetap sesuai dengan rencana awal jadwal penerbangan kepulangan.

"Ketika satu kloter terjadi delay, akan ada dampak pada kloter berikutnya. Saya berharap, terus dilakukan upaya-upaya koordinasi untuk meminimalisir delay-delay berikutnya," ungkap Haryanto.

Sebelumnya, delay dialami beberapa kloter dengan rentang waktu masih normal berkisat 1-3 jam. Tetapi, ketika delay lebih dari 6-7 jam, pihak maskapai akan memberikan penginapan dan konsumsi. "Alhamdulillah, sejauh ini hak jemaah yang delay dipenuhi oleh pihak maskapai," pungkas Haryanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepulangan Jemaah Haji Embarkasi Balikpapan "Delay" 15 Jam"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved