Karangturi Choir Raih Dua Medali Emas di WCG ke-12 Korea Selatan

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim paduan suara Karangturi Choir Semarang menorehkan prestasi membanggakan di kancah Internasional. Mereka baru saja mendapat dua medali emas di ajang World Choir Games (WCG) ke 12 di Korea Selatan.

World Choir Games merupakan festival dan kompetisi paduan suara global terbesar yang diselenggarakan oleh Interkultur Foundation. Event dunia yang diselenggarakan rutin setiap tahun ini diikuti sekitar 32 negara dan memperlombakan berbagai kategori.

Konduktor Karangturi Choir, Petrus Wahyu mengatakan, dalam event yang digelar 3-8 Juli 2023 tersebut pihaknya mengikuti dua kategori yakni Foklore dan Children (umur di bawah 16 tahun). Tim nya beranggotakan 32 penyanyi yang berasal jenjang pendidikan SD sampai SMA.

Dari kedua kategori yang diikuti tersebut tim Karangturi Choir sukses membawa pulang dua mendali emas. Tak hanya itu, tim Karangturi Choir juga menyabet Champion untuk kategori Foklore.

Petrus Wahyu menanbahkan, berbagai persiapan dilakukan sebelum mengikuti WCG ke 12 salah satunya menambah porsi latihan yang biasanya dua kali seminggu menjadi tiga kali seminggu. Total persiapan yang dilakukan memakan waktu enam bulan.

Jadwal selanjutnya, tim Karangturi Choir akan mengikuti berbagai ajang kompetisi nasional yang diakuinya dalam setahun ini akan sangat padat. Termasuk Karangturi Semarang akan menjadi tuan rumah lomba paduan suara internasional pada November mendatang.

Ketua Pengurus Yayasan Sekolah Nasional Karangturi, Harjanto Halim menambahkan, melalui event ini diharapkan dapat membekali anak-anak peserta didik dengan pengalaman yang tidak bisa didapatkan kalau sekedar piknik. Terlebih dengan berhasil menjadi juara akan sangat baik untuk mental mereka.

Selain itu juga yang membanggakan dapat mengharumkan membawa nama Indonesia di kompetisi kelas dunia. “Pesan saya nikmati kemenanganannya tapi setelah itu besok pagi bagun ada perjuangan baru,” kata Harjanto Halim saat menyambut kedatangan tim Karangturi Choir, di sekolah Karangturi Semarang, Senin (10/7).

Harjanto Halim menambahkan, paduan suara menjadi satu dari berbagai ektrakulikuler yang dimiliki sekolah. Menurutnya, paduan suara mengajarkan kerjasama tim.

“Saya sukanya paduan suara bukan menyayi solo sendirian , harus ada team work dan kekompakan dan buat saya itu jauh lebih penting. Di jaman yang ke depan yang namanya team work itu menjadi sangat penting, jadi saya lebih senang kegaiatan yang bareng-bareng semacam ini,” pungkasnya.

(*)