Berita Ekonomi Bisnis
Daya Beli Masyarakat Menurun, Industri Fesyen Lokal Ungkap Penyebabnya, Ini Kata Mereka
Pemilik butik busana muslim, Ina Priyono mengatakan, daya beli masyarakat terhadap fesyen lokal saat ini masih turun.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meski pandemi Covid-19 sudah mereda dan aktivitas masyarakat sudah kembali normal, industri fesyen lokal disebut belum menunjukkan geliat yang signifikan.
Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang sekaligus pemilik butik busana muslim, Ina Priyono mengatakan, daya beli masyarakat terhadap fesyen lokal saat ini masih turun.
Menurutnya, sejumlah tantangan saat ini dihadapi mulai dari kenaikan harga bahan baku hingga maraknya pakaian impor yang membuat pelaku industri fesyen lokal harus terus memutar otak di tengah persaingan yang semakin ketat.
"Saat ini harga bahan dasarnya agak lebih mahal daripada sebelumnya, kemudian upah tenaga kerja juga."
"Jadi penjualan itu agak sedikit merosot."
"Penjualannya tidak seperti lalu-lalu," kata Ina Priyono kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: 3 Jemaah Haji Asal Kabupaten Semarang Wafat di Arab Saudi, Ini Daftarnya
Disebutkannya lebih lanjut, maraknya pakaian impor saat ini cukup memberikan pengaruh terhadap penjualan produk lokal.
Hal tersebut utamanya dari segi harga yang semakin kompetitif.
Adapun tantangan industri lokal masih kesulitan menghadapi tantangan tersebut karena bahan baku yang harganya semakin meningkat.
"Sekarang ini barang-barang impor dari China, dari Hongkong itu kan masuk dengan harga barang yang lebih murah."
"Ya itu cukup mengganggu juga."
"Orang akan membeli yang lebih murah."
"Dari sisi daya beli, misal orang baru bisa beli yang itu kan mereka akan beli yang itu," ujarnya.
Di sisi itu, Ina merasakan adanya penurunan daya beli masyarakat sejak 2022 hingga saat ini.
Terlebih di bulan-bulan ini setelah momentum Hari Raya Idulfitri, bagi sebagian pelaku industri fesyen, saat-saat ini adalah masa kritis.
Baca juga: Tak Kantongi Izin, Polisi Periksa 3 Panitia Konser JKT48 Summer Tour Semarang
tribunjateng.com
tribun jateng
ekonomi bisnis
IFC Semarang
Ina Priyono
Indonesian Fashion Chamber
industri fesyen lokal
Widya Andhika
Dhievine Batik
Semarang
Yunita Bisa Hemat Rp14 Juta via Pameran Wisata di Semarang, Tahun Depan Berencana Liburan ke Jepang |
![]() |
---|
BPR BKK Mulai Terapkan Layanan Digitalisasi Melalui QRIS |
![]() |
---|
Promo Tarif Khusus KA Cakrabuana, Tiket Eksekutif Purwokerto-Jakarta Cuma Bayar Rp250 Ribu |
![]() |
---|
Pegadaian: Deposito Emas Makin Diminati, 6 Bulan Bukukan Saldo 1,28 Ton |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Ingin Bermitra dengan Semua BPR di Kota Semarang, Apa Keuntungannya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.