Kisah Mistis Hantu Boneka Uci, Sosok Anak Kecil Korban Kecelakaan di Jalan Siliwangi Bandung

Kisah Mistis Hantu Boneka Uci, Sosok Anak Kecil Korban Kecelakaan di Jalan Siliwangi Bandung

TRIBUNJATENG.COM - Berikut kisah mistis tentang Hantu Boneka Uci, sosok anak kecil korban kecelakaan di Jalan Siliwangi Bandung.

Di Jalan Siliwangi, Bandung, Jawa Barat terdapat urban legend tentang hantu Boneka Uci yang kerap menampakkan diri.

Menurut cerita, penduduk sekitar dan pengendara sering melihat sosok seorang anak kecil yang sedang bermain dengan bonekanya di Jalan Siliwangi.

Terkadang, sosok gadis kecil itu muncul di persimpangan Jalan Siliwangi.

Meskipun tidak mengganggu, hantu Uci dan bonekanya tidak menyebabkan kerusuhan.

Mereka sepertinya hanya ingin mengingatkan pengendara agar tidak berkendara dengan kecepatan tinggi.

Cerita tersebut berawal dari anak kecil bernama Uci yang hendak makan malam bersama keluarganua.

Sekira pada 1980-an keluarga Uci berencana untuk makan malam bersama di sebuah restoran di wilayah Jalan Siliwangi, Bandung, Jawa Barat.

Setelah memarkir mobil, keluarga Uci hendak menyeberang jalan.

Namun tiba-tiba sebuah mobil datang dengan kecepatan tinggi dari arah Ciumbuleuit, Bandung, dan menabrak mereka yang sedang menyeberang.

Tubuh mungil Uci terpental jauh hingga menabrak pohon besar, meski semoat dibantu warga, keluarga tersebut tak dapat diselamatkan.

Sebelum meninggal, ada sebuah kisah bahwa Uci sempat bertanya tentang boneka kesayangannya.

"Boneka Uci di mana?" Namun, sebelum dia sempat menemui boneka kesayangannya, Uci sudah menghembuskan nafas terakhir.

Banyak orang merasa iba mendengar pertanyaan Uci tersebut.

Beberapa dari mereka bahkan berusaha mencari boneka kesayangan Uci di sepanjang Jalan Siliwangi.

Namun, seperti lenyap begitu saja, boneka tersebut tak pernah ditemukan hingga saat ini.

Cerita serupa, juga ada di jalan Tjampuhan, Bali.

Ada sebuah cerita yang kini masih melekat di Bali tentang sosok arwah perempuan penunggu Jalan Tjampuhan Bali.

Di atas jalan ini terdapat kuburan yang dikaitkan dengan sosok arwah tersebut.

Apalagi suasana peponhonan yang rimbun sepanjang jalan, membuat cerita tersebut makin santer terdengar.

Akibat berkembangnya kisah mistis ini, membuat para pengguna jalan tersebut dianjurkan untuk membunyikan klakson.

Hal itu dilakukan untuk memberi salam agar tidak diganggu arwah perempuan penunggu jalan tersebut terutama pada malam hari.

Ceirta yang beredar di masyarakat konon dulu ada seorang siswa perempuan yang mengalami kecelakaan di jalan tersebut.

Sebut saja namanya Sinta, seorang murid SMK yang suatu hari terlibat kecelakaan sata berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor.

Tanpa Sinta sadari sebuah mobil yang hendak dia lewati membuka pintu tanpa aba-aba.

Sinta yang terpental dan jatuh, ditabrak oleh kendaraan yang melintas tanpa sadar.

Tubuh Sinta yang sudah tidak dapat bergerak dikerubungi masa dan dilarikan ke Rumah Sakit.

Masyarakat Bali memiliki kepercayaan, jika ada yang meninggal namun belum di Aben atau upacara ini dapat menimbulkan kekuatan aura mistis.

Selain itu juga ketika ada orang yang meninggal dengan cara tak wajar dan belum di upacarai arwahnya akan tetap tinggal di tempat ia menghembuskan nafas terakhir.

Setelah beberapa hari terjadinya kecelakaan yang dialami oleh Sinta.

Digelarlah sebuah upacara Ngiring Betara yang berada di salah satu Pura.

Kebetulan Pura tersebut berdekatan dengan sekolahan Sinta, atau di sekitar Jalan Raya Campuhan.

Konon ada salah seorang warga yang mengalami kejadian mistis penampakkan arwah perempuan itu.

Melihat kejadian itu, warga yang melihat bergegas menanyakan kepada ibu Sinta.

Lalu ditunjukkan di mana warga itu melihat Sinta berada, anehnya sudah tak ada lagi.

Sang ibu pun menceritakan pada warga, bahwa Sinta telah tiada.

Warga yang mendengar cerita tersebut akhirnya shock dan kaget.

Hingga kini cerita mistis tersebut masih berkembang di tengah masyarakat. (*)