Berita Semarang
Program Jumat Berkah di Kota Semarang Akan Diadakan di 177 Kelurahan pada Tahun 2024
Program Jumat Berkah akan digelar di seluruh kelurahan di Kota Semarang pada 2024 mendatang
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program Jumat Berkah akan digelar di seluruh kelurahan di Kota Semarang pada 2024 mendatang.
Program ini bagian dari upaya pengentasan kemiskinan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Heroe Soekendar mengapresiasi warga yang selama ini sudah bergotong royong menggelar Jumat berkah di masing-masing wilayah. Itu bagian dari membantu pengentasan kemiskinan dan stunting.
"Dengan cara seperti ini dengan bergerak bersama, permasalahan sosial di tingkat bawah bisa diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri," terang Heroe, saat kegiatan Jumat Berkah, di Kelurahan Krapyak, Jumat (14/7/2023).
Menurutnya, kegiatan berbagi ini bisa menjadi percontohan wilayah lain. Rencananya, Dinsos juga akan mengadakan program ini di 177 kelurahan pada 2024 mendatang.
"Harapannya, setiap hari Jumat, seluruh kelurahan di wilayah Kota Semarang dapat berbegerak bersama membagi kebutuhan masyarakat bagi yang membutuhkan dimasing - masing kelurahan," paparnya.
Kader Pekerja Sosial Mandiri (PSM) Kelurahan Krapyak ,Wahyu Sri Hanggiri menyambut baik rencana pemerintah menggelar Jumat Berkah di 177 kelurahan.
Pada 2024 mendatang, kata dia, akan ada bantuan dari Pemerintah Kota Semarang setiap bulan.
"Untuk mekanismenya sendiri, dari PSM kasih kupon, setelah itu diserahkan kemasing - masing RW, di setiap RW dibagikan kepada warga yang membutuhkan," terangnya.
Wahyu mengatakan, Jumat berkah atau Semarang Berbagi ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Dalam satu bulan, pihaknya menggelar dua kali yakni pada Jumat kedua dan Jumat keempat
Anggaran belanja bahan pokok berasal dari pengumpulan dana dari RW di Kelurahan Krapyak dan dibagikan kembali ke warga yang membutuhkan.
"Dana sendiri dikumpulkan dari seluruh RW di lingkungan Kelurahan Krapyak. Warga mendapat beras, sayur, ayam, telur, tahu, tempe dan bumbu. Ini juga ada ada tambahan dari Dinsos berupa mie instan," sebutnya.
Pertumbuhan Pengembang Perumahan di Semarang Kian Pesat, Distaru Ingatkan Patuhi Aturan Tata Ruang |
![]() |
---|
Jumlah Feeder Trans Semarang Terbatas, Pengamat Transportasi Usulkan Menyentuh Banyak Perumahan |
![]() |
---|
Dana Operasional RT Rp25 Juta Cair, Wali Kota Harap Warga Kurang Mampu Tak Lagi Diwajibkan Iuran |
![]() |
---|
Trans Semarang Perlu "Obat" Serius: Peremajaan Armada hingga Restrukturisasi Manajemen |
![]() |
---|
Keluhan Warga soal BRT Trans Semarang: Mogok, Penuh, dan Bikin Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.