Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Viral

Wisata Pungli di Gunung Pancar Bogor Viral di Medsos, Warganet: Yang Gratis Hanya Kamar Mandi

Kawasan wisata di Gunung Pancar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sedang jadi sorotan.

Editor: Muhammad Olies
Twitter/@txtdaribogor
Video viral wisata pungli di Gunung Pancar, Bogor 

TRIBUNJATENG.COM - Kawasan wisata di Gunung Pancar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sedang jadi sorotan.

Hal ini seiring viralnya sebuah video yang dibuat warganet saat berwisata di kawasan tersebut.

Pembuat video yang viral di media sosial itu membuat narasi "wisata pungli" untuk kawasan wisata di Gunung Pancar.

Dalam video yang diunggah oleh akun ini, tampak sekelompok pria mengeluhkan banyaknya tarif yang dikenakan kepada pengunjung.

Saat masuk gerbang wisata "Kawasan Gunung Pancar", pengunjung diharuskan membayar Rp 12.500 per orang jika membawa motor.

Apabila pengunjung ingin menikmati air panas, maka dikenakan tarif Rp 25.000 per orang saat memasuki gerbang.

Pengunjung kembali ditarik Rp 10.000 saat akan mandi air panas. Sayangnya, kondisi pemandian air panas itu disebut seperti kolam lele karena tempatnya yang sempit dan air tampak keruh.

Akan tetapi, pengunjung bisa menikmati fasilitas pemandian air panas privat dengan tarif Rp 100.000 per kolam per jam.

Baca juga: Video Semarang Siap Go Internasional, Promosi Wisata Akan Lebih Gencar

Baca juga: Mengelilingi Alam dengan Sentuhan Ajaib: Wisata Kuliner Penuh Kejutan di Restoe Boemi Kreo

Ketika akan pulang, pria dalam video itu mengaku ditarik kembali tarif parkir sebesar Rp 5.000 per motor.

Menurut pengunggah, satu-satunya tempat yang gratis dalam kawasan wisata itu adalah kamar mandi untuk pengunjung yang selesai mandi di air panas.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Bogor Deni Humaidi mengatakan, kawasan wisata Gunung Pancar dikelola oleh perusahaan dan warga, bukan pemerintah.

Namun, pihaknya juga telah menerima beberapa laporan dari warga terkait pengelolaan kawasan itu.

"Ya, rata-rata informasi melalui media sosial. Ini bagi kami hal kedua setelah pada Januari 2023," kata Deni kepada Kompas.com, Sabtu (15/7/2023).

Deni menuturkan, kawasan wisata di Gunung Pancar memang perlu pembinaan dan pengawasan.

Ia mengaku tengah berkomunikasi dengan berbagai pihak agar segera ada perbaikan dalam waktu dekat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved