Berita Solo
Imbas Penutupan Simpang Joglo, Kepadatan Kendaraan Terjadi di Kota Solo
Terjadi kepadatan kendaraan di sejumlah jalan di Kota Surakarta imbas penutupan Simpang Joglo, Jebres pada Senin (17/7/2023)
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Terjadi kepadatan kendaraan di sejumlah jalan di Kota Surakarta imbas penutupan Simpang Joglo, Jebres pada Senin (17/7/2023).
Kepadatan diperparah menjelang jam masuk sekolah. Mengingat hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang.
Pantauan Tribunjateng.com di Viaduk Gilingan, Solo kepadatan kendaraan terus terjadi bahkan setelah jam masuk sekolah dan masuk jam perkantoran.
Kendaraan didominasi roda dua baik yang mengantar anaknya sekolah hingga para pekerja yang akan masuk kantor.
Baca juga: Salah Satu Pelaku Mutilasi di Sleman Warga Magelang, Dikenal Kalem dan Tak Pernah Buat Onar
Kepala Bidang (Kabid) Lalulintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta Ari Wibowo membenarkan adanya kepadatan kendaraan di sejumlah titik Kota Solo.
Selain penutupan total Simpang Joglo, Ari sapaan akrabnya mengatakan kepadatan kendaraan ini bersamaan dengan hari pertama anak masuk sekolah.
"Iya, ini banyak lokasi padat lalu lintas nya bersamaan hari pertama anak sekolah masuk. Banyak orangtua yang mengantar," kata Ari, Senin (17/7/2023).
Meski begitu, Ari mengaku anggota baik dari Dishub Kota Surakarta maupun personil Satuan Lalulintas (Satlantas) Polresta Surakarta sudah berada di lokasi untuk mengatur jalan.
"Dishub dan Satlantas Polresta Surakarta sudah banyak di lokasi untuk membantu pengaturan lalu lintas," imbuhnya.
Selain itu, Ari mengatakan kepadatan lalulintas juga terjadi di Jembatan Cengklik, Jembatan Kretek Abang dan Jembatan Nakulo-sadewo Pasar Mojosongo.
Sementara itu Kepala Dishub Kota Surakarta Taufiq Muhammad menghimbau kepada para pengguna jalan agar melintas di tol untuk kendaraan roda empat keatas.
Taufiq juga menghimbau masyarakat agar me management waktu perjalanan. Hindari waktu yang padat dari pukul 06.30 - 08.00 agar tidak terjebak kemacetan.
"Selain itu management rute perjalan. Segera pilih rute, tetapkan perjalanan harian. Berputar lebih jauh tapi lebih lancar tidak apa-apa daripada terhambat kemacetan," katanya.
Pilih modal transportasi, sebisa mungkin mengecilkan alat transportasi semisal biasanya mobil untuk menggunakan motor saja.
"Management maksud perjalan, kalau tidak ada kepentingan dan bisa diganti jamnya bisa diganti di jam longgar. Atau jika tidak ada kepentingan tidak perlu kesana," imbuhnya.
Taufiq mengatakan sudah melakukan sejumlah himbauan, upaya lain pihaknya akan mengendalikan traffic light dari central control room yang disesuaikan kebutuhan pada arus lalulintas di lapangan. (uti)
Detik-detik Jokowi Menirukan Pidato "Gebrak Meja" Ala Prabowo Subianto di Sidang PBB |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Jokowi Bersedia Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy |
![]() |
---|
Hasan Nasbi Menghadap Jokowi Usai Dilantik Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Cegah Keracunan MBG, Wali Kota Solo Usul Orang Tua Boleh "Inspeksi Mendadak" ke Dapur |
![]() |
---|
10 Foto Terbaik Dipamerkan di Pameran Fotografi di Stasiun Solo Balapan dalam Rangka HUT ke-80 KAI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.