Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Krisis Pangan

Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia, Arsjad Rasjid: Petani Bagian Penting Strategi Ketahanan Pangan

Peran penting sektor pertanian dengan para petani sebagai tulang punggung tidak bisa diabaikan, menyusul ancaman krisis pangan di seluruh dunia.

Editor: rival al manaf
istimewa
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid 

TRIBUNJATENG.COM – Peran penting sektor pertanian dengan para petani sebagai tulang punggung tidak bisa diabaikan, menyusul ancaman krisis pangan di seluruh dunia.

Melalui mandat ASEAN Business Advisory Council (BAC), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong negara-negara ASEAN menyikapi serius ancaman tersebut, dengan memberikan tempat istimewa dan strategis bagi peran petani.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, salah satu isu krusial ASEAN ke depan adalah persoalan ketahanan pangan.

Baca juga: Masinis KA Brantas Diminta Istirahat Total, Hasil Cek Kesehatan Usai Kecelakaan di Madukoro Semarang

Baca juga: KAI Ungkap Kerugian Akibat Tabrakan Kereta Brantas Vs Tronton di Madukoro Semarang  

Baca juga: UPDATE Evakuasi Gerbong KA Brantas yang Nyangkut di Jembatan BKB Semarang, KAI: Rabu Pagi Selesai

Saat ini, harga-harga komoditas pangan di dunia naik signifikan, menyebabkan tekanan yang luar biasa terhadap kondisi ketahanan pangan dunia.

Negara-negara terancam mengalami krisis pangan karena tidak mampu menjamin sumber pasokan pangan secara stabil.

Kondisi tersebut, lanjut dia, tidak boleh terjadi di kawasan ASEAN.

Karena itu, pihaknya mengajak negara-negara ASEAN untuk menjadikan ASEAN BAC 2023 sebagai momentum untuk mempererat kolaborasi yang inklusif dalam memitigasi kondisi rawan pangan di dunia.

“Kita tidak boleh melupakan petani. Para petani adalah bagian penting dari strategi ketahanan pangan di kawasan ASEAN."

"Mereka adalah pilar utama dalam memitigasi situasi rawan pangan. Strategi ketahanan pangan itu harus melibatkan mereka secara holistik,” ujar dia dalam keterangan tertulis.

Ajakan dan penegasan tersebut disampaikan dalam lawatannya ke Thailand, salah satu lumbung pangan ASEAN dalam rangka ASEAN BAC 2023.

Arsjad Rasjid, yang juga adalah Ketua ASEAN BAC 2023, bersama rombongan Kadin Indonesia bertemu dengan sejumlah kalangan di Thailand, baik dari kalangan pemerintah Thailand maupun pelaku usaha dan industri negeri tersebut.

Isu prioritas ASEAN-BAC 2023, seperti transformasi digital dalam finansial, pembangunan berkelanjutan terkait ekosistem energi bersih seperti EV, penguatan infrastruktur kesehatan, penguatan investasi dan perdagangan intra-ASEAN, dan terutama terkait ketahanan pangan menjadi topik pembahasan pada kunjungan tersebut.

Arsjad menegaskan, Inclusive Closed Loop atau pendampingan melekat di sektor pertanian yang dicanangkan oleh Kadin Indonesia bakal diperluas cakupannya ke wilayah ASEAN.

Petani sebagai pilar utama ketahanan pangan harus dibantu dengan inisiatif pendampingan kolaboratif, yang mengajak semua pihak untuk perduli terhadap kebutuhan dan kepentingan para petani.

Dengan inisiatif tersebut, perusahaan-perusahaan skala besar maupun menengah dapat membantu para petani melalui berbagai pendampingan untuk meningkatkan produktivitas, menjadi pembeli siaga terhadap hasil pertanian, memperluas akses terhadap pasar, dan mendapatkan pendanaan untuk modal kerja.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved