Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Penampakan 3 Ekor Hiu Paus Mati Terdampar Tepi Pantai, Peneliti Syok Temukan Ini Dalam Perutnya

Tiga hiu paus yang mati terdampar diduga akibat infeksi berat dalam tubuhnya, ditemukan sampah plastik satu kresek penuh.

Editor: raka f pujangga
KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Nelayan menunjukkan kondisi ikan hiu paus yang mati terdampar di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan. Ada 3 hiu paus yang mati dengan ukuran yang berbeda-beda. 

TRIBUNJATENG.COM, BANGKALAN - Tiga hiu paus yang mati terdampar di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan, diduga akibat infeksi berat dalam tubuhnya.

Tim dokter dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan penelitian terhadap tiga ikan hiu paus yang mati terdampar.

Hasilnya, pada lambung ikan itu ditemukan banyak sampah plastik.

Baca juga: Viral Kemunculan Hiu Paus di Pantai Gunungkidul Yogyakarta, Pertanda Apa? Ini Penjelasan BKSDA

“Di lambung ikan tersebut ditemukan banyak sampah plastik seperti botol plastik, gelas plastik, sedotan plastik. Total ada satu kresek sampah plastik,” kata dokter peneliti dari FKH Unair, Bilqisthi Ari Putra, Rabu (19/7/2023).

Dokter Ari, panggilan akrab Bilqisthi Ari Putra, mengatakan, di Selat Madura ditemukan banyak sampah plastik.

Kondisi ini yang diduga memperparah infeksi pada ikan hiu paus tersebut.

Ari melarang warga untuk mengonsumsi ikan tersebut karena berbahaya bagi kesehatan manusia.

“Karena ketiga ikan itu mengalami infeksi berat, berbahaya bagi manusia kalau digunakan atau dikonsumsi,” jelas Ari.

Menurutnya, infeksi pada ikan itu bisa menular jika dikonsumsi.

Baca juga: Dikira Hiu, Dugong Terdampar Sempat Dianiaya Warga Sebelum Dilepaskan ke Laut

“Kalau penyebab infeksinya, belum kami temukan karena masih akan diuji di lan dulu,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 3 ekor ikan hiu paus terdampar di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan. Ikan tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan Desa Labang Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan pada Senin (17/7/2023).

Saat pertama kali ditemukan, ketiga ikan yang sudah dewasa itu dalam keadaan hidup. Namun ketiganya tidak mampu berenang ke tengah laut karena air dalam kondisi surut. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved