Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Astra Melalui YDBA Jajaki Kolaborasi dengan Stakeholder

Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen mendukung UMKM di Indonesia naik kelas

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
IST
Pemilik UMKM binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Dewoz Art, Bayu Agusworo (kanan) saat menunjukkan material kayu belanda untuk produknya kepada Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala (tengah) dan SMEs Coordinator IKEA Indonesia, Rimaditya Prameswari (kiri) dalam kegaiatan #AsikBersamaUMKM di Tarikolot Bogor pekan lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) berkomitmen mendukung UMKM di Indonesia naik kelas, mandiri dan berkelanjutan.

Hal itu di antaranya coba dilakukan dengan kolaborasi dengan berbagai stakeholder baik, pemerintah, swasta, asosiasi, akademisi maupun UMKM.


Untuk menjajaki kolaborasi dengan stakeholder, Astra melalui YDBA pekan lalu mengajak salah satu stakeholder YDBA, yaitu IKEA Indonesia untuk hadir dalam #AsikBersamaUMKM di Tarikolot Bogor.


Hadir dalam kegiatan #AsikBersamaUMKM ini, yaitu Ketua Pengurus YDBA, Sigit P Kumala; SMEs Coordinator IKEA Indonesia, Rimaditya Prameswari; Pemilik Dewoz Art, Suwarto dan Bayu Agusworo; Pemilik CV Harapan Mandiri, Afendi serta Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) YDBA di Tarikolot Bogor, Anugrah.


Dalam kegiatan ini Sigit P Kumala menyampaikan, Astra melalui YDBA berupaya memberikan pembinaan kepada UMKM agar UMKM bisa menghasilkan produk sesuai dengan QCD (quality, cost, delivery) yang dibutuhkan customer.

 

Setelah melalui tahap tersebut, Astra melalui YDBA memperkenalkan UMKM kepada stakeholder yang berpotensi untuk berkolaborasi.


"Melalui kegiatan ini kami berharap bisa menjadi kesempatan UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada stakeholder dengan harapan akan ada tahapan bisnis yang bisa ditindaklanjuti," ungkap Sigit dalam keterangannya, Senin (24/7/2023).


Sebelumnya #AsikBersamaUMKM telah dilakukan YDBA di Tegal dan Solo.

 

#AsikBersamaUMKM merupakan salah satu kegiatan YDBA yang dikemas berupa kunjungan ke UMKM yang bertujuan untuk memperkenalkan UMKM kepada stakeholders sekaligus mengajak stakeholders tersebut untuk berkolaborasi baik sebagai Ayah Angkat maupun Offtaker.


Ayah Angkat merupakan program YDBA yang melibatkan perusahaan untuk turut terlibat dalam membina UMKM dan memberi kesempatan UMKM tersebut untuk memasok produknya ke perusahaan sesuai standar QCD (quality, cost, delivery) yang ditentukan oleh Ayah Angkat.


Sedangkan Offtaker adalah perusahaan yang memberi kesempatan kepada UMKM untuk memasok produknya sesuai dengan standar QCD yang telah ditetapkan perusahaan.


Dalam kegiatan #AsikBersamaUMKM kali ini, YDBA memperkenalkan 2 UMKM binaannya di Tarikolot Bogor, yaitu Dewoz Art dan CV Harapan Mandiri.


Dewoz Art merupakan UMKM binaan YDBA yang menjalankan bisnisnya sejak 25 Maret 2008. Bermula dari bisnis kerajinan tangan dengan produk pot kembang plastik, lukisan rumput dan limbah besi yang diubah menjadi sebuah miniatur, saat ini Dewoz Art fokus pada fabrikasi kayu dengan bahan jati belanda yang dikombinasikan metal/besi menjadi berbagai produk furniture maupun perlengkapan rumah tangga.


Dalam meningkatkan kompetensi dan manajemen bisnis dalam usahanya, sejak 2019 Dewoz Art berkomitmen dan konsisten mengikuti berbagai program pembinaan yang diselenggarakan YDBA, seperti seperti pelatihan dan pendampingan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Pembukuan Sederhana, Manajemen Keuangan, Strategi Marketing, Quality Control Circle (QCC) dan berbagai program lainnya.


CV Harapan Mandiri merupakan UMKM binaan YDBA sejak tahun 2019. UMKM ini fokus dalam penyediaan berbagai perlengkapan rumah tangga dengan material dari limbah plastik yang di recycle menjadi berbagai produk, seperti piring plastik, tempat sampah, gerobak sampah, lakop pel dan berbagai produk alat rumah tangga lainnya.


CV Harapan Mandiri menjadi salah satu UMKM binaan YDBA di Tarikolot Bogor yang aktif dalam mengikuti berbagai program pembinaan.

Beberapa program pembinaan yang telah diikuti, seperti 5R, Pembukuan Sederhana, Digital Marketing, QCC dan Cost Calculation yang menjadikan CV Harapan Mandiri mampu menyusun formula terkait perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) untuk produk yang dibuatnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved