LDII
Silaturahmi Kebangsaan Jilid 3 LDII, Prof Singgih : Negara tidak Terpecah Belah Akibat Intoleransi
DPW LDII (Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Jawa Tengah telah berkomitmen untuk terus memupuk benih toleransi beragama di tengah
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- DPW LDII (Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Jawa Tengah telah berkomitmen untuk terus memupuk benih toleransi beragama di tengah masyarakat.
Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah melalui penyelenggaraan forum silaturahmi kebangsaan yang telah mencapai jilid I hingga III.
Pada kesempatan silaturahmi kebangsaan jilid III, DPW LDII Jateng mengangkat tema "Revitalisasi Nilai-nilai Toleransi dalam Pancasila untuk Menyongsong Indonesia Emas" di Hotel Santika Premier Pandanaran Semarang, Sabtu (29/7/2023)
Forum ini bekerja sama dengan Kesbangpol Jawa Tengah dengan tujuan memperkuat toleransi sebagai pondasi masa depan bangsa.
Ketua DPW LDII Jateng, Prof Singgih Tri Sulistiyono, menyampaikan bahwa kerukunan antar umat beragama memiliki peran penting dalam menjaga kemerdekaan Indonesia.
Sejarah kemerdekaan tidak dapat dipisahkan dari campur tangan ulama yang berjuang bersama para pahlawan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memupuk toleransi dalam masyarakat guna mencegah terjadinya perpecahan akibat intoleransi.
Indonesia yang merdeka lahir dari keberagaman yang berhasil disatukan melalui semangat kebhinekaan.
Singgih Tri Sulistiyono berpendapat bahwa perjuangan ulama dan pahlawan untuk meraih kemerdekaan tidak boleh berakhir sia-sia.
Untuk itu, cita-cita dan komitmen kemerdekaan harus dijaga secara konsisten agar bangsa ini terus bersatu dan maju.
DR Darmansjah Djumala dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjelaskan bahwa toleransi di Indonesia memiliki tiga jenis: toleransi beragama, toleransi sosial budaya, dan toleransi sosial politik. Semua bentuk toleransi ini telah tertuang dalam Pancasila sebagai dasar negara yang harus dijaga dan diamalkan oleh seluruh warga negara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya menjaga toleransi sebagai pilar kunci bangsa, terutama di tahun politik yang sering kali menyulut tensi dan konflik.
Generasi muda memainkan peran penting dalam meredam tensi intoleransi saat tahun politik, sehingga dapat membawa Indonesia menuju generasi emas yang diidamkan.
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), DR Amir Yanto, menyoroti pentingnya mempelajari jejak pemikiran pendiri bangsa sebagai pijakan menuju masa depan.
Gagasan-gagasan toleransi dari para founding father menjelang kemerdekaan Indonesia menjadi inspirasi dalam menghadapi tantangan zaman yang berbeda.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Dorong LDII Perkuat Pendidikan Karakter |
![]() |
---|
Webinar LDII Jateng Dihadiri 2000 Peserta, Dorong Toleransi dan Kerukunan Umat |
![]() |
---|
Silaturrahim Kebangsaan Jilid V LDII Jateng 2025 : Menguatkan Toleransi Antarumat Beragama |
![]() |
---|
LDII Teken MoU dengan Kemendes PDTT untuk Percepat Pembangunan Desa |
![]() |
---|
LDII dan Lemhannas Teken MoU Perkuat Ketahanan Ideologi Kebangsaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.