Berita Jateng
Dr Amir Yanto : Gagasan Toleransi Founding Father Menguatkan Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045
Gagasan toleransi para Founding Father di Era Menjelang Kemerdekaan Indonesia adalah untuk menguatkan keberagaman menuju Indonesia Emas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Gagasan toleransi para Founding Father di Era Menjelang Kemerdekaan Indonesia adalah untuk menguatkan keberagaman menuju Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Dr. Amir Yanto, Jaksa Agung Muda Intelijen, menyampaikan gagasan penting tentang toleransi yang telah diwariskan oleh para Founding Father di era menjelang kemerdekaan Indonesia.
Beliau menyoroti pentingnya memahami dan menghidupkan kembali nilai-nilai toleransi yang dipegang teguh oleh tokoh-tokoh bersejarah tersebut.
Demikian dikatakan Jamintel Kejaksaan Agung RI ini dalam Silaturohim Kebangsaan Jilid 3 yang digelar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah di Hotel Santika Premier Semarang Jawa Tengah, Sabtu (29/7/2023)
Silaturohim ini mengangkat tema "Revitalisasi Nilai-Nilai Toleransi dalam Pancasila untuk Menyongsong Indonesia Emas," sebagai upaya memperkuat semangat keberagaman dalam menyatukan bangsa menuju masa depan gemilang.
Dalam webinar yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, Dr. Amir Yanto, Jaksa Agung Muda Intelijen, menyampaikan gagasan penting tentang toleransi yang telah diwariskan oleh para Founding Father tersebut.
Pada kesempatan yang berharga ini, Dr. Amir Yanto juga menekankan visi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tentang Indonesia Emas pada tahun 2045.
Visi ini mencakup cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang sejajar dengan negara-negara adidaya, serta menjadi bangsa yang berpenduduk terbanyak di dunia.
Gagasan toleransi para Founding Father yang terdapat dalam Piagam Jakarta, hasil rapat Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada 22 Juni 1945, juga diulas dengan mendalam.
Tokoh-tokoh seperti Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo, dan lainnya sepakat menjadikan Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara yang berfungsi sebagai perekat bingkai NKRI yang tidak dapat dipecahbelah.
Namun, dalam semangat kebersamaan, Pancasila tetap kokoh sebagai Dasar Negara dan Alat Pemersatu Bangsa, ditopang oleh empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Dalam pesannya, Dr. Amir Yanto mengingatkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh Indonesia adalah hasil perjuangan dari berbagai tokoh agama, adat istiadat, budayawan, serta dari berbagai suku dan golongan.
Semangat kebersamaan yang menempa tekad bersatu harus terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai cerminan kesatuan yang tidak mudah dipecahbelah demi mencapai cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Jawa Tengah, Haerudin SH MH menegaskan betapa Indonesia merupakan negara multikultural yang kaya akan keragaman suku, ras, bahasa, dan agama.
"Keberagaman ini bukanlah suatu hal yang dapat dihindari, melainkan merupakan kenyataan yang harus dijadikan kekuatan bersama untuk memajukan bangsa," ujarnya.
Pemprov Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Untuk Distribusi Pangan Murah |
![]() |
---|
Eceng Gondok Venue Dayung Kualifikasi Porprov Jateng di Danau Rawa Pening Semarang Sudah Dibersihkan |
![]() |
---|
Lepas Kontingen Pomnas XIX, Gubernur Ahmad Luthfi Tergetkan Jateng Juara Umum |
![]() |
---|
Ringankan Beban Warga, Ahmad Luthfi Serahkan Bantuan 6 Ton Beras kepada Kelompok Rentan |
![]() |
---|
Jadi Wamenhut, Rohmat Marzuki Sudah Kirim Surat Pengunduran Dari Anggota DPRD Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.