Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sosok Letda Enzo Zenz Allie, Prajurit TNI Muslim Keturunan Perancis

Berusia 22 tahun, Enzo baru-baru ini dilantik menjadi Letnan Dua (Letda) bersama dengan 832 perwira remaja lainnya pada 26 Juli 2023.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
INSTAGRAM
Sosok Letda Enzo Zenz Allie, Prajurit TNI Muslim Keturunan Perancis 

Sosok Letda Enzo Zenz Allie, Prajurit TNI Muslim Keturunan Perancis

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Sosok Letda Enzo Zenz Allie, Prajurit TNI Muslim Keturunan Perancis

Berusia 22 tahun, Enzo baru-baru ini dilantik menjadi Letnan Dua (Letda) bersama dengan 832 perwira remaja lainnya pada 26 Juli 2023.

Lahir dan dibesarkan di Paris, Perancis, Enzo telah menempuh perjalanan hidup yang luar biasa.

Pada usia 13 tahun, ia pindah ke Indonesia dan tinggal bersama ibunya.

Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat yang tinggi untuk menjadi bagian dari TNI.

Hal ini dapat dilihat dari foto-foto masa kecilnya ketika mengenakan baju tentara saat perayaan Hari Ulang Tahun TNI.

Prestasi Enzo tidak hanya terletak pada hasratnya untuk menjadi prajurit, tetapi juga pada kemampuan bahasa yang luar biasa.

Selain fasih berbahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya, Enzo juga menguasai bahasa Prancis karena menempuh sekolah dasar di Perancis serta melanjutkan SMP dan SMA di Indonesia.

Kemampuannya dalam bahasa Prancis dan bahasa Inggris, serta lancar mengaji Alquran, memberinya nilai tambah dalam proses seleksi untuk menjadi calon taruna.

Jenderal Bintang Dua menyatakan bahwa kemampuan bahasa memang bukan persyaratan mutlak, namun keterampilan tersebut menjadi nilai tambah bagi calon taruna dalam berkompetisi dengan yang lain.

Dan bukan hanya karena kemampuannya berbahasa, Enzo berhasil lolos dan terpilih untuk mengikuti pendidikan calon prajurit Taruna (Capratar) karena nilai dan prestasinya memenuhi syarat.

Enzo menyampaikan cita-citanya secara jelas ketika berhadapan dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Ia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi prajurit Infanteri dan bergabung dengan pasukan elit TNI, Kopassus.

Kedua panglima tersebut tentu mengapresiasi semangat dan tekad Enzo untuk mewujudkan impian tersebut.

Selama proses seleksi dan pendidikan di Akmil, Enzo juga telah dibekali dengan pengetahuan tentang institusi TNI dari ibundanya.

Ibunya telah memberikan dukungan dan perhatian penuh dalam perjalanan hidupnya, terutama setelah kehilangan sang ayah karena serangan jantung di Voh, New Caledonia pada tahun 2012.

Enzo menjadi yatim piatu, namun semangatnya untuk menggapai impian tidak pernah surut.

Kini, kebahagiaan memenuhi hati Enzo karena cita-citanya telah mendekati kenyataan.

"Alhamdulillah saya waktu itu sekali tes waktu itu sekali tes saya masuk, alhamdulillah dengan persiapan saya selama saya SMA pun, sebelum SMA juga saya persiapkan," kata Enzo.

Walaupun lolos dalam sekali tes, perjalanan Enzo tidaklah mudah.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, dia mendaftarkan diri dan berhasil diterima di Akademi Militer (Akmil) di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.

Dalam perjalanan pendidikannya, Enzo menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa utama di tanah kelahiran barunya, adalah salah satu hal yang harus dia kuasai.

"Saya juga singkat cerita, saya juga orangnya ini sebelum masuk (Akmil), saya juga bahasa Indonesia kurang sebenarnya agak kurang bahasa Indonesia," jelas Enzo.

Meskipun menghadapi kesulitan dalam berbahasa Indonesia, Enzo tidak menyerah.

Dia menghadapinya dengan tekad dan semangat untuk terus belajar dan berkembang.

Berkat kerja keras, kesungguhan, dan persiapan yang matang, Enzo berhasil melewati tahap-tahap seleksi di Akademi Militer. Dia juga melalui tahap pelatihan intensif di Candradimuka bersama dengan rekan-rekannya dari matra polisi selama 3 bulan.

"Terus lanjut lagi kita ke tahap Candradimuka ya, itu 3 bulan sama rekan yang polisi, saat itu lanjut 3 bulan ini di 3 matra. Banyak sih cerita, banyak sekali cerita yang saya alami dan juga dilewati dan saya berhasil saya bisa bertahan, Survive," ujar dia.

Perjalanan panjang ini penuh dengan berbagai cerita dan pengalaman berharga yang membentuk karakternya menjadi pribadi yang tangguh dan berdaya juang tinggi.

"Jadi bagi saya itu ada kesulitan lah tapi buat saya kesulitan itu saya harus hadapi dan saya harus belajar, jadi kekurangan saya harus miliki saya harus asah lah, agar saya dipersiapkan nanti ke depan saya letnan dua," tandas dia.

Pada akhirnya, perjuangan dan usaha Enzo membuahkan hasil yang manis.

Presiden Jokowi secara resmi melantiknya menjadi Letnan Dua (Letda) bersama dengan 832 perwira remaja lainnya pada 26 Juli 2023.

Ini merupakan momen penting dan bahagia dalam hidupnya, yang merupakan pengakuan atas kerja keras dan dedikasinya untuk bangsa dan negara.

Pelantikan tersebut merupakan bagian dari upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan pelantikan perwira Polri tahun 2023 yang dilakukan oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved