Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Nasdem Minta Anies Pilih Cawapres yang Tak hanya Punya Parpol

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali meminta bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tak memilih bakal calon wakil pr

Editor: m nur huda
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua dari kanan) bersama Anies Baswedan (kedua dari kiri) pada acara pengumuman calon presiden yang diusung Partai Nasdem dalam Pemilu 2024, di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali meminta bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tak memilih bakal calon wakil presiden (cawapres) karena pertimbangan memiliki parti politik (parpol).

Ia mengingatkan Anies agar memilih cawapres sesuai dengan tiga kriteria yang telah ditetapkan.

"Kalau kita baca piagam deklarasi Koalisi Perubahan, di dalam poin 3 itu sangat jelas bahwa Mas Anies diberikan mandat untuk mencari dan memilih cawapresnya," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/8/2023).

Menurut dia, cawapres Anies harus memenuhi tiga kriteria, di antaranya bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi, dan bisa membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Ali menyebut, cawapres Anies harus bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah yang dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak maksimal.

Selain itu, cawapres Anies harus bisa membuat koalisi stabil, dan tidak boleh standar ganda, hingga berpihak kepada satu partai.

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," ungkapnya.

Ali menjelaskan, Anies memilih cawapresnya bukan sekedar untuk bisa maju di pilpres 2024, melainkan untuk kemenangan.

"Seseorang dipilih sebagai cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbangannya Anies bisa maju saja," ucapnya.

Ia juga mengingatkan kepada parpol yang tergabung di KPP agar tak menarik dukungan bila kadernya tak jadi cawapres.

"Maka (menarik dukugan-Red) itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi, karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," tuturnya.

Ali berharap, Anies maju satu langkah dalam memimpin KPP, yakni segera membentuk tim pemenangan dan memulai sosialisasi ke masyarakat.

Sebab, dia menambahkan, sejauh ini belum terkonsolidasi dengan baik, seperti ketika Nasdem membawa Anies ke daerah, hanya disambut sama Nasdem.

"Yang kami mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi, dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," tandasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera meyakini, Anies akan bijak memilih sosok cawapres, termasuk jika memilih Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atau tokoh lain di luar partai politik sebagai cawapres.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved