Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Juli Pecahkan Rekor Bulan Terpanas dalam Sejarah, Era Pemanasan Global Berakhir, Bumi Kini Menidih

Era pemanasan global sudah berakhir. Bumi saat ini memasui era mendidih

Editor: muslimah
Shutterstock
Ilustrasi Kekeringan 

TRIBUNJATENG.COM - Era pemanasan global sudah berakhir.

Bumi saat ini memasui era mendidih.

Harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah ini.

Apalagi gelombang panas yang mengerikan kini sudah melanda sejumlah negara.

Baca juga: Alasan ASN Kemenkumham Ini Selalu Pakai Sarung Tiap Maling Motor, Karir 16 Tahun Berakhir

Baca juga: Kisah Pengakuan Korban Selamat, Usman Sugalih dari Lubang Maut Tambang Emas Banyumas

PBB memperingatkan "umat manusia berada dalam situasi berbahaya", setelah bulan Juli tercatat sebagai bulan terpanas dalam sejarah yang pernah tercatat di Bumi.

Data yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), badan iklim Eropa, dan Organisasi Meteorologi dan lembaga Copernicus menunjukkan suhu rata-rata di tiga pekan pertama bulan Juli 2023 jauh lebih tinggi dari rekor sebelumnya yang tercatat di tahun 2019.

Data juga menunjukkan 21 hari dari 30 hari terpanas di Bumi terjadi selama bulan Juli 2023.

Sekjen PBB António Guterres dalam pidato yang disiarkan hari Kamis (27/7/2023) malam mengatakan, terjadi "zaman es skala kecil", karenanya bulan Juli 2023 akan memecahkan rekor panas dalam sejarah.

"Perubahan iklim sudah terjadi. Ini sangat menakutkan dan ini baru permulaan," katanya.

"Era pemanasan global sudah berakhir. Era bumi mendidih sekarang sudah tiba."

"Dampaknya sangat jelas dan kebanyakan tragis, anak-anak hanyut karena banjir, keluarga yang harus mengungsi dari gelombang panas, para pekerja pingsan karena panas yang mendidih."

"Sebagian wilayah yang luas di Amerika Utara, Asia, Afrika, dan Eropa, sedang mengalami panas yang kejam."

"Bagi seluruh planet bumi ini adalah bencana."

Analisa terpisah mengenai suhu udara selama bulan Juli yang diterbitkan oleh Karsten Haustein, ilmuwan cuaca dari Leipzig University, Jumat (21/7/2023), memperkirakan suhu bulan Juli keseluruhan 0,2 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan bulan Juli 2019.

Dr Haustein mengatakan, tidak saja Juli menjadi bulan terpanas dalam sejarah, tapi juga kemungkinan terpanas "dalam ribuan, bahkan belasan ribu tahun terakhir".

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved